Laporan Reporter Kontan, Agung Jatmiko
TRIBUNNEWS.COM, HANOI - Perusahaan minyak milik negara asal Vietnam, Petro Vietnam memerintahkan perusahaan energi asal Spanyol, Repsol untuk menunda proyek "Red Emperor" karena tekanan dari China. Perintah tersebut datang saat Repsol sedang persiapan untuk melakukan pengeboran komersial.
Mengutip Reuters, Jumat (23/3/2018), keputusan penundaan ini merupakan kali kedua Vietnam menghentikan pengembangan pengeboran minyak di Laut China Selatan karena tekanan dari Beijing. Penundaan ini berpotensi merugikan investasi Repsol sebesar US$ 200 juta.
Ladang Red Emperor atau di Vietnam dikenal dengan nama Ca Rong Do merupakan ladang minyak bagian dai Nam Con Son basin, terletak 440 Km dari kota Vung Tau.
Ladang minyak ini berpotensi menghasilkan 25.000 sampai 30.000 barel minyak dan 60 juta meter kubik gas per hari.
Baca: Phillips 66 Ramaikan Bisnis Oli Sepeda Motor
Untuk eksplorasi ladang minyak ini, Repsol sudah mengeluarkan € 33 juta.
Repsol, yang memiliki 51,75% saham dalam proyek itu juga sudah menandatangani kontrak sewa € 384 juta untuk sebuah rig untuk mulai bekerja di sebuah ladang minyak tersebut pada 2019.