News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

RELI Sediakan Beragam Produk Reksadana yang Bisa Dipilih Masyarakat 

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Reliance Securities

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Masih banyak masyarakat yang tidak mengetahui dimana tempat untuk membeli produk investasi seperti reksadana.

Padahal selain bisa membeli langsung melalui manajer investasi, bisa membeli reksa dana melalui Agen Penjual Reksa Dana (APERD).

Asal tahu saja, berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK)pada 2017 lalu jumlah reksa dana mencapai 1.777 produk dibandingkan 2016 yang sebanyak 1.425 produk.

Nilai aktiva bersih (NAB) industri reksa dana pada 2017, juga melonjak 35 persen menjadi Rp 457,5 triliun dari Rp 338,7 triliun di 2016.

Meski produk reksadana semakin banyak, tak usaha bingung.

Datang saja ke kantor cabang Reliance Sekuritas Indonesia (RELI) yang tersebar di berbagai daerah.

Pasalnya, RELI merupakan salah satu agen penjual reksadana terpercaya dan memiliki izin resmi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

"Selain sebagai underwriter dan broker, RELI juga memiliki izin sebagai agen penjual reksadana. Masyarakat yang ingin berinvestasi reksadana bisa datang ke kantor cabang RELI yang ada di berbagai daerah. Di sana, masyarakat dapat bertanya seputar produk-produk investasi," ujar Sriwidjaja Rauf, Direktur Reliance Sekuritas Indonesia, Selasa (27/3/2018).

Untuk diketahui, APERD merupakan perpanjangan tangan dari manajer investasi untuk melakukan penjualan reksa dana.

Perusahaan yang boleh menjadi APERD adalah perusahaan keuangan di bawah naungan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yaitu bank, perusahaan sekuritas, asuransi, pembiayaan dan pegadaian.

Setiap agen penjual dapat menjual reksa dana dari berbagai perusahaan Manajer Investasi (MI) sehingga jumlah reksa dana yang dipasarkan melalui APERD beragam.

Ada manajer investasi yang memasarkan sendiri produk reksa dananya sehingga selain sebagai pengelola juga berperan sebagai APERD, ada MI yang menggunakan jasa perusahaan lain sebagai APERD. Ada pula kombinasi.

Artinya memasarkan sendiri dan juga menggunakan jasa APERD.

"O, iya, seperti menabung di bank, berinvestasi di reksa dana juga harus dimulai dengan membuka formulir pembukaan rekening (FPR). Untuk bisa membuka FPR ini, tidak perlu lagi datang ke kantor manajer investasi atau penerbit produk reksa dana. Cukup datang ke kantor APERD, seperti Reliance Sekuritas. Di situ, masyarakat bisa bertanya seputar produk reksadana,"ujar Sriwidjaja Rauf.

"Di RELI, kami menjual beragam produk reksadana yang bisa dipilih dan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Tentu saja, kami juga menjual produk reksadana yang dikeluarkan PT Reliance Manajer Investasi, antara lain reksadana Reliance Saham Syariah, Reliance Dana Saham, Reliance Dana Terencana dan Reliance Cerdas Terencana," tambah Sriwidjaja.

Dalam berinvestasi, seperti reksa dana, pastikan dan tentukan tujuanya, karena akan menentukan produk reksa dana seperti apa yang harus dimiliki.

Tujuan berinvestasi juga harus mencakup jangka waktu berapa tahun akan berinvestasi.

Mengetahui jangka waktu berapa lama berinvestasi bisa menghindarkan dari kegagalan investasi.

Pasalnya, karakteristik setiap jenis reksa dana berbeda-beda.

Semakin pendek jangka waktu investasi, sebaiknya semakin konservatif atau aman produk yang dipilih, seperti reksadana pendapatan tetap.

Demikian juga sebaliknya, semakin panjang jangka waktu investasi, bisa memilih produk investasi yang agresif/kenaikannya cukup tinggi untuk mengalahkan inflasi, seperti reksadana saham.

"Setiap investasi selalu ada risiko. Semakin tinggi investasi, semakin tinggi pula risikonya. Di pasar modal, semua sales yang ditugaskan menjual produk investasi harus mempunyai izin dari OJK," ujar Sriwidjaja.

Tak kalah penting, lanjutnya, baca juga kontrak pembukaan rekening dengan baik, agar tahu hak dan kewajiban sebagai investor. Di sisi lain, kewajiban perusahaan harus menjelaskan dengan benar apapun produk investasi tersebut. Posisikan sebagai investor cerdas.

Pelajari juga karakter diri sendiri. Apakah masuk tipe investor moderat, konservatif atau spekulatif. Kemudian, pilihan investasi yang diambil apakah untuk jangka panjang atau jangka pendek.

Terakhir, jangan simpan telur dalam satu keranjang. Artinya, dalam berinvestasi, investor harus menyebarkan investasi ke dalam beberapa produk dan portofolio, agar dapat meminimalkan risiko. Pilih produk reksadana paling pas dengan profil risiko dan kebutuhan.

Kata Sriwidjaja, Reliance akan terus berinovasi dengan meluncurkan produk-produk investasi lainnya guna memberikan pilihan berinvestasi yang beragam, unggul dan inovatif, serta sesuai dengan kebutuhan dan keinginan nasabah.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini