News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

RSM International Bukukan Pendapatan Global 5,1 Miliar Dolar

Penulis: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

RSM International membukukan kinerja memuaskan sepanjang tahun 2017. Total pendapatan global naik 5,6 persen dan mencetak pendapatan global lebih dari 5 miliar dolar AS.

Dalam meningkatkan arus investasi, banyak perusahaan di Indonesia juga semakin sadar akan pentingnya penerapan good governance dan pengungkapan praktik good governance kepada publik.

Di bidang audit, semakin besarnya animo perusahaan-perusahaan Indonesia untuk menjadi perusahaan terbuka telah mendorong semakin bertumbuhnya kesadaran transparansi dan mengaudit laporan keuangan, sesuai standar nasional dan internasional.

Di bidang pajak, rencana pemberlakuan base erosion and profit sharing (BEPS) oleh negara-negara G20, era pemberlakuan keterbukaan informasi pajak (Automatic Exchange of Information), RUU KUP, RUU PNBP, rencana pendirian Lembaga Penerimaan Pajak, akan mewarnai perkembangan kebijakan fiskal nasional ke depan.

Hal tersebut diyakini akan menciptakan  sistem pajak yang berkeadilan dengan ditopang perluasan wajib pajak pribadi.

Kinerja RSM Internasional

Chief Executive Officer (CEO) RSM International Jean Stephens mengatakan, RSM secara global membukukan pendapatan global sebesar 5,1 miliar dolar AS.

Sejak 2015, fokus RSM membangun brand telah menghasilkan hasil positif dengan semakin meningkatnya ekspansi global dan klien lintas negara sebesar 20% pada tahun lalu.

Di tahun 2017, RSM mendapat penghargaan Network of The Year 2017 di ajang The Accountant and International Accounting Bulletin Awards.

 Jean Stephen mengatakan, komitmen jangka panjang RSM adalah menjadi penasihat pilihan bagi pelaku usaha dan bisnis yang ingin berkembang.

"Kami merespon perubahan kondisi bisnis dan memberikan jasa  professional yang dapat membantu bisnis menghadapi tantangan yang dihadapi, termasuk GDPR (General Data Protection Regulation), Brexit, NAFTA, VAT di kawasan negara-negara Teluk, dan transparansi di Afrika, merupakan beberapa isu di antaranya,” jelas Jean Stephens.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini