News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bandara Kertajati Dirancang Dapat Didarati Pesawat Airbus A380

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pembangunan Terminal Penumpang Bandara Kertajati Majalengka, Jawa Barat (13/2/2017).

Laporan Reporter Kontan, Dina Mirayanti Hutauruk

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Bandara Internasional Kertajati di Majalengka Jawa Barat yang akan beroperasi pada pertengahan tahun ini akan menjadi bandar udara di Indonesia yang didukung oleh intermoda.

Artinya, akses ke bandara ini bakal di-support oleh angkutan darat, laut, dan kereta api.

Letak Bandara Kertajati sangat strategis karena dekat dengan Pelabuhan laut Patimban yang saat ini tengah dikerjakan pembangunannya.

Selain itu, akses ke bandara dengan moda transportasi darat akan dimudahkan dengan adanya jalan tol Cipali bagi masyarakat Jakarta dan jalan tol Cisumdawu yang saat ini tengah dibangun bagi masyarakat Bandung.

Sedangkan moda transportasi lain, yaitu kereta api akan dibuat jalur rel kereta dari bandara yang terkoneksi langsung dengan jalur utama kereta api di Pulau Jawa.

Baca: Menangis saat Minta Maaf, Sukmawati: Saya Tidak Ada Niat Menghina Umat Islam Indonesia

Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso berharap, dengan konektivitas transportasi ini arus barang dan penumpang akan semakin lancar.

Masyarakat pengguna bandara juga akan semakin nyaman mengakses bandara ini sehingga keberadaan bandara akan memberikan efek positif bagi kesejahteraan  masyarakat sekitar dan perekonomian nasional.

"Perekonomian akan tumbuh dan meningkat jika konektivitas transportasinya lancar dengan berbagai moda. Jadi konektivitas moda transportasi yang ada di bandara ini sudah sesuai dengan program Pemerintah," kata Agus dalam keterangan resminya, Kamis (5/4/2018).

Agus melihat, kehadiran Bandara ini akan mendorong peningkatan ekonomi di sekitarnya seperti Bandung, Cirebon, Sumedang dan sekitarnya.

Baca: BPK Temukan Penyimpangan Penyaluran Bansos oleh Bank BUMN

Pemerintah Pusat melalui Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan berkontribusi dalam membangun sisi udara seperti runway, taxiway dan apron, GSE road dengan anggaran Rp 1 triliun.

Itu beriringan dengan Pemprov Jawa Barat melalui PT Bandar Udara Internasional Jawa Barat (BIJB) yang membangun sisi daratnya.

Baca: Curiga Perselingkuhan Sejak 2010, Veronica Bersama Good Friend Saat Gigi Ahok Patah

Bandara Kertajati mulai dibangun tahun 2014 dengan pembangunan runway sepanjang 2.500 m x 60 meter dan panjang paralel taxiway sepanjang 2.750 m x 25 m yang sudah selesai dibangun akhir tahun 2017 lalu.

Dengan ukuran runway tersebut, nantinya bandara ini akan mampu melayani operasional pesawat A330.

Runway juga akan dipanjangkan hingga 3.200 m x 60 meter sehingga bisa melayani operasional pesawat sipil terbesar di dunia seperti Airbus A380, Boeing B 747 400, maupun B 777.

Baca: Selain Mantan Dirut Karen Agustiawan, Kejagung Juga Tetapkan Direksi Lain Jadi Tersangka

Bandara ini juga mempunyai apron seluas 397.890 m2 yang dapat menampung 10 parking stand pesawat jet narrow body.

Sedangkan sisi darat yaitu terminal penumpang saat ini sedang dibangun oleh BIJB di mana kemajuan proyeknya sudah mencapai 95%, dan diharapkan akhir Mei selesai.

Terminal ini akan bisa menampung 5,6 juta penumpang per tahun.

Selain untuk penumpang dan kargo, Bandara Kertajati juga akan menjadi embarkasi haji untuk masyarakat Jawa Barat dan sebagian Jawa Tengah.

Di kompleks bandara juga akan dikembangkan menjadi aerotropolis dengan akan dibangunnya beberapa industri penerbangan seperti industri pembuatan pesawat, industri perawatan dan perbaikan pesawat atau maintenance repair and overhaul(MRO) dan beberapa industri lain.

 
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini