TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank BRI Syariah di tahun ini menargetkan akan memperluas penyaluran pembiayaan di tahun ini, salah satunya adalah infrastruktur melalui skema sindikasi.
Terlebih lagi, dalam waktu dekat perseroan akan melakukan penawaran umum perdana saham atau IPO dengan melepas sekitar 27 persen saham ke publik. Raihan dana IPO ini ditaksir bisa mencapai Rp 1,70 triliun.
Direktur Utama BRI Syariah Mochammad Hadi Santoso mengatakan, saat ini perseroan menarik minat untuk membiayai proyek infrastruktur yang saat ini tengah gencar dilakukan pemerintah.
Namun, Hadi menjelaskan, penyaluran pembiayaan untuk infrastruktur bakal diutamakan kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau anak usaha BUMN.
“Selaras dengan fokus pemerintah dalam pembangunan infrastruktur, kami akan menyalurkan pembiayaan komersial pada sektor ini lewat skema sindikasi, terutama untuk perusahaan BUMN maupun anak perusahaan BUMN," ungkap Hadi usai paparan publik di Menara BRI, Sudirman, Jakarta, Kamis (5/4/2018).
Selain penyaluran pembiayaan infrastruktur, BRI Syariah menargetkan pertumbuhan pembiayaan 12 sampai 14 persen. Sektor pembiayaan konsumer dan mikro diprediksi bakal lebih menggeliat di tahun ini.
Sebagai gambaran, kinerja BRI Syariah sepanjang 2017 mencatatkan pertumbuhan aset 14,93 persen dan Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 19,71 persen di angka Rp 26 triliun.