TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) memastikan akan merombak jajaran pengurus perseroan pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang akan dihelat pada 26 April 2018.
Perombakan pengurus tersebut menyusul rencana pembentukan induk usaha holding migas.
Sebagaimana diketahui, holding Badan Usaha Milik Negara Migas resmi terbentuk pada 11 April 2018 setelah Menteri BUMN meneken akta pengalihan saham seri B milik pemerintah sebesar 56,96 persen di PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) kepada PT Pertamina.
Direktur Komersial PGN Danny Praditya mengungkapkan, belum menjelaskan secara rinci pergantian pengurus dalam RUPS tahunan tersebut.
“Tidak tahu direksi atau komisaris, tapi ada agenda pergantian pengurus,” ujar Danny di Gedung BEI, Sudirman, Jakarta, Senin (16/4/2018).
Lebih lanjut, dia menjelaskan belum mengetahui jika ada kemungkinan mantan pengurus PT Pertamina (Persero) yang nantinya akan masuk ke PGN. Sebab, hal tersebut adalah kewenangan pemerintah selaku pemegang saham dwi warna di PGN.
Danny meambahkan perihal pembentukan holding migas tersebut perseroan masih belum menentukan target belanja modal setelah perseroan mengakuisisi Pertagas. Sebab, perseroan cenderung menghindari adanya kesamaan investasi untuk tempat yang sama.
“Yang jelas kita menghindari adanya duplikasi investasi di tempat yang sama,” imbuh dia.