TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mencopot Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Elia Massa Manik dan merombak direksi lainnya.
Untuk sementara, Elia digantikan oleh Nicke Widyawati sebagai Pelaksana Tugas Direktur Utama dan rangkap jabatan sebagai Direktur Sumber Daya Manusia Pertamina.
Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN, Fajar Harry Sampurno menyebutkan keputusan tersebut berlandaskan Surat Keputusan 39.
“Landasannya SK 39, kita sudah siap holding migas sudah jalan. Lalu dilakukan kajian-kajian komprehensif. Yang paling penting adalah meningkatkan pelayananan kepada masyarakat," kata Fajar di Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Jumat (20/5/2018).
Sejumlah pertimbangan mencopot Elia Massa Manik adalah karena sejumlah masalah yang dilakukan Pertamina seperti insiden minyak tumpah di kilang minyak di Balikpapan, harga BBM, kelangkaan premium dan adanya pembentukan holding BUMN Migas.
"Selain itu dewan komisaris melaporkan kondisi terkini kebetulan ada kejadian di Balikpapan, soal BBM juga. Dengan (perombakan) ini diharap bisa segera selesai," ungkap Harry.
Berdasarkan SK tersebut Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) Pertamina ditetapkan sebagai Pelaksana Tugas (PLT) Direktur Utama Pertamina.
Kemudian Direktur Pengolahan yang sebelumnya dijabat Toharso juga digantikan oleh Budi Santoso Syarif. Muchamad Iskandar yang kemarin menjabat sebagai Direktur Marketing Korporasi digantikan oleh Basuki Trikora Putra.
Direktur Manajemen Aset yang sebelumnya dijabat M Haryo Junianto digantikan oleh Dwi Daryoto. Direktur Mega Proyek Ardhy N. Mokobombang juga dicopot dan digantikan oleh Heru Setiawan.
Kemudian jajaran baru berikutnya adalah Gandhi Sriwidjojo yang menjabat sebagai Supplychain Infrastruktur Logistik dan Direktur Marketing Ritel diemban oleh Masud Hamid.