TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pencopotan Direktur Utama Pertamina Massa Manik dianggap pantas dilakukan oleh Menteri BUMN selaku pemegang saham PT Pertamina (Persero).
Hal tersebut diungkapkan oleh Pengamat Energi UGM, Fahmy Rahdi yang menyebut Massa Manik pantas diganti karena sering mengeluh dan cenderung membangkang dalam menjalankan BBM penugasan.
"Manuver-manuver Massa Manik terkait kelangkaan BBM dan kenaikan harga Pertalite, cukup membahayakan yang berpotensi menimbulkan keresahan dan kegaduhan serta memicu inflasi," ungkap Fahmy dalam keterangan tertulis pada Jumat (20/4).
Terakhir, menurut Fahmy, Massa seolah cuci-tangan terhadap tragedi kebocoran pipa Balikpapan yang sudah membawa korban. "Mestinya, Massa dengan jantan mengundurkan diri sebelum dicopot," imbuhnya.
Nicke cocok jadi Dirut Pertamina
Lalu siapa penggantinya? Fahmy menyebut sebaiknya Dirut definitif adalah dari salah seorang direksi sebelumnya, bukan dari luar Pertamina. Pertimbangannya, Dirut itu langsung berpacu dalam menjalankan tugas sebagai direktur.
"Tidak butuh waktu lagi untuk belajar sebagai Dirut Pertamina. Selain untuk menjaga continuities," kata Fahmy.
Fahmy menyebut Nicke yang paling pas dan pantas dipertimbangkan sebagai Dirut Pertamina definitif. Nicke punya pengalaman sebagai eksekutif handal sebelumnya, baik di perusahaan swasta asing, maupun PLN, yang akan sangat mendukung dalam menakhodai Pertamina.
"Meski baru beberapa bulan di Pertamina, Nicke lah yang berhasil mewujudkan Holding Migas, yang sebelumnya terkatung-katung. Penunjukan Nicke sebagai Plt Dirut merupakan indikasi bahwa pemegang saham merestuinya sebagai Dirut Pertamina definitif. Tinggal selangkah lagi bagi Nicke untuk menjadi Direktur Utama Pertamina," pungkas Fahmy.
Berita Ini Sudah Dipublikasikan di KONTAN, dengan judul: Pengamat : Massa Manik pantas dicopot dari Direktur Utama Pertamina