Jalur distribusi melalui bank rekanan (bancassurance) masih menjadi kontributor premi terbesar dengan total kontribusi 46%.
Sementara channel keagenan menyumbang 44%, dan bisnis kumpulan (group business) sebesar 10% dari total premi bruto.
Baca: Dapat Asuransi Jiwa dan Kesehatan, Eko Yuli: Ini Bagus Bagi Atlet
Inovasi secara terus menerus dilakukan Generali, menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat dan nasabah, dengan tetap melihat perkembangan dan peluang pasar.
Memperkuat produk dengan pengembangan manfaat asuransi tambahan untuk kesehatan merupakan salah satu fokus utama Generali untuk memenangkan pasar di tahun 2018.
Berdasarkan data, tren biaya perawatan kesehatan secara global meningkat rata-rata sebesar 10% per tahun berdasarkan sumber data WHO.
Di Indonesia sendiri, pada tahun 2014 – 20172, biaya klaim kesehatan tumbuh sebesar hampir 10% setiap tahunnya hingga mencapai lebih dari 9.3 Triliun di tahun 2017. Ini didukung dengan bertambahnya jumlah Rumah Sakit Umum yang mencapai lebih dari 2.000, tumbuh 18.5% sejak 4 tahun yang lalu.
Peluang pasar atas kebutuhan inilah yang menjadi basis diluncurkannya manfaat asuransi tambahan Medical Plan. Manfaat ini memberikan perlindungan kesehatan di seluruh dunia4 hingga usia 90 tahun dan menawarkan pembayaran biaya klaim sesuai tagihan Rumah Sakit yang mudah dan bebas ribet, mulai dari kelas kamar perawatan Rp 300.000/hari.
Manfaat ini melengkapi ragam solusi perlindungan kesehatan yang dimiliki Generali, termasuk Global Medical Plan yang memungkinkan nasabah untuk mendapatkan rekomendasi perawatan terbaik dari dokter terbaik di dunia dengan perlindungan perawatan Rumah Sakit hingga Rp 35 Milyar per tahun. Jangkauan perlindungan meliputi seluruh dunia, termasuk Amerika Serikat dan Jepang dengan sistem cashless (non-tunai).