TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebagai salah satu bursa global, Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) terus mendukung upaya Pemerintah Indonesia memperkuat perekonomian melalui industri perdagangan berjangka.
Salah satunya dengan mendukung kegiatan PhillipCapital Global Symposium Indonesia 2018, Jumat (27/4/2018) di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta.
Acara yang diikuti stakeholder, pialang dan bursa dari luar negeri tersebut akan dimanfaatkan ICDX sebagai ajang untuk meningkatkan minat investor untuk berinvestasi di Indonesia.
Bertajuk “Commodity and Digital Economy, Opportunities and Challenges amidst Monetary and Political Dynamics”, event internasional ini menghadirkan panelis dari bursa-bursa luar negeri seperti Asia Pacific Exchange (APEX), Bursa Malaysia Derivatives Berhad, Chicago Mercantile Exchange (CME), Intercontinental Exchange (ICE), Singapore Exchange (SGX).
Menurut Chief Executive Officer (CEO) ICDX, Lamon Rutten, simposium ini memberikan kesempatan para pelaku industri perdagangan derivatif global untuk melihat lebih banyak peluang di Indonesia.
Baca: Polisi Amankan Terduga Pelempar Showroom Hadji Kalla Dua Jam Usai Kejadian
"Dan saya pikir ajang ini bisa menjadi kesempatan yang baik bagi pasar komoditi untuk mendapatkan posisi di tingkat internasional," kata CEO Lamon Rutten di Jakarta dalam keterangannya kepada Tribunnews, Minggu (29/4/2018).
Apalagi, kata Lamon, volatilitas pasar komoditi sedang membaik dengan proyek One Belt One Road yang digagas Pemerintah China.
Menurut dia, program tersebut meningkatkan permintaan komoditas global.
"Ini saat yang tepat bagi investor untuk melakukan diversifikasi ke dalam sektor komoditas," ujarnya.
Dalam acara ini, Lamon juga akan memberikan masukan dan perkembangan terkini pasar bursa berjangka global.
ICDX juga terus berupaya meningkatkan integritas pasar sebagai investasi masa depan dalam membangun bursa perdagangan derivatif di Indonesia.
Didirikan sejak 23 Juni 2009, ICDX terus berkomitmen menjadi bursa komoditi derivatif terbaik di Asia Tenggara, dengan menciptakan pasar yang transparan, kredibel dan efisien.
Baca: Sumiyati Ogah Ambil Uang Ganti Terdampak Tol Semarang-Batang Meski Rumahnya Sudah Dieksekusi