TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — PT Bank Sinarmas Tbk (BSIM) meluncurkan kartu debit atau ATM yang dapat dioperasikan untuk transaksi dalam negeri pada sistem Gerbang Pembayaran Nasional (GPN).
Perseroan menargetkan, di tahun ini bisa menerbitkan 200 ribu kartu debit.
Direktur Utama BSIM, Frenky Tirtowijoyo menyampaikan, peluncuran kartu debit berlogo garuda ini guna mengintegrasikan berbagai instrumen dan kanal pembayaran secara nasional dan mewujudkan terciptanya efisiensi sistem pembayaran, meningkatkan keamanan, dan memperkuat kemandirian sistem pembayaran nasional. Kartu debit Bank Sinarmas juga sudah dilengkapi teknologi chip.
“BSIM menargetkan 200 ribu kartu debit Bank Sinarmas berlogo Garuda dapat disalurkan pada nasabah di tahun 2018 ini,” kata Frenky, dalam keterangan resminya di Jakarta, dikutip Kamis (3/5/2018).
Franky mengungkapkan, penggunaan kartu debit berlogio garuda ini akan memberikan dampak positif tidak hanya bagi nasabah, namun juga kepada pelaku industri dan merchant (toko).
Misalnya, BSIM akan memberikan benefit biaya yang dikenakan (fee) merchant discount rate (MDR) menjadi lebih kecil dari yang biasanya 2-3 persen menjadi 1 persen.
“Akan memberikan benefit, feenya akan lebih kecil,” imbuh dia.
Volume transaksi meningkat
Direktur Eksekutif Departemen Elektronifikasi dan Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) Pungky Wibowo menjelaskan, pertumbuhan kartu debet terus mencatatkan kemajuan.
Pungky mencatat, pada Desember 2017, jumlah transaksi kartu debit mencapai 442.000 transaksi dengan nilai transaksi Rp 219,5 miliar.
“Volume transaksi terus meningkat hingga Maret 2018 dengan volume transaksi 338 juta dan nilai transaksi Rp 1,89 triliun,” kata Pungky di Bank Indonesia, saat acara peluncuran GPN, Kamis (3/5/2018).
Pungky memprediksi, volume transaksi akan terus meningkat seiring dengan implementasi GPN. Salah satunya melalui penggunaan kartu debit berlogo GPN.
Dari 100 penyelenggara jasa sistem pembayaran, kata dia, sekitar 98 bank telah memperoleh logo GPN dari bank sentral.
"Dari jumlah tersebut 38 bank sudah berhasil mendistribusikan 60 persen dari 400.000 kartu yang berhasil dicatat oleh BI,” pungkas dia.