TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank BRI Syariah Tbk mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia melalui mekanisme penawaran umum perdana saham atau IPO.
Anak usaha BUMN yang bergerak di industri keuangan syariah ini melantai di BEI dengan kode saham BRIS. Perseroan melepas 2,62 miliar unit saham setara 27 persen dari modal ditempatkan dan disetorkan penuh setelah penawaran umum perdana.
Saat debut perdananya, saham BRIS terkerek 19,61 persen ke level Rp 610 per saham dari harga penawaran sebesar Rp 510 per sahamnya.
Hingga pukul 09.45 WIB, terpantau saham BRIS ditransaksikan sebanyak 8.738 kali dengan volume sebanyak 140,58 juta unit saham senilai Rp 77,80 miliar.
Direktur Utama BRI Syariah Moch Hadi Santoso mengungkapkan, dalam perdagangan saham perdananya, BRIS mengalami kelebihan permintaan sebanyak dua kali.
“BRI Syariah menjadi BUMN syariah pertama yang melantai di BEI tahun ini,” kata Hadi saat acara seremoni pencatatan saham perdana di Gedung BEI, Sudirman, Jakarta, Rabu (9/5/2018).
Untuk diketahui, dalam hajatan IPO, BRIS menghimpun dana segar sebesar Rp 1,33 triliun. Sebanyak 80 persen dana IPO akan dipakai untuk penyaluran pembiayaan. Sisanya, sebesar 13,5 persen dialokasikan untuk pengembangan sistem teknologi informasi (IT) dan 7,5 persen untuk pengembangan jaringan kantor cabang.
Dalam aksi korporasi ini, BRIS menunjuk Bahana Sekuritas, CLSA Sekuritas, Danareksa Sekuritas, Indopremier Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi.