TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Standard Chartered Bank Indonesia menegaskan belum ada rencana terkait perubahan jumlah saham di Bank Permata.
Hal ini menepis sejumlah kabar yang menyatakan sejumlah entitas yang tengah mengincar saham Standard Chartered di Bank Permata.
Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, tersiar kabar ada beberapa entitas yang tengah mengincar saham milik Standard Chartered di PT Bank Permata Tbk.
Dikabarkan, Texas Pacific Group (TPG) dan Farallon Capital Management LLC berminat masuk ke Bank Permata melalui saham milik Standard Chartered.
Baca: Warga Penasaran Lihat Densus 88 Geledah Rumah Kontrakan Pelaku Bom di Polrestabes Surabaya
Namun, saat dikonfirmasi, Dody Rochadi, Country Head of Corporate Affairs Standard Chartered Indonesia menjelaskan belum ada rencana terkait hal tersebut.
“Belum ada keputusan untuk melakukan perubahan jumlah saham di Permata,” jelas Dody saat ditemui di acara public expose kuartal I 2018, Senin (14/5).
Sebelumnya Stanchart Indonesia memastikan akan menggabungkan sahamnya dengan saham Bank Permata.
Langkah ini merupakan upaya untuk memenuhi aturan single presence policy (SPP) alias aturan kepemilikan tunggal bank oleh regulator.
Berdasarkan laporan keuangan Bank Permata kuartal I-2018, Standard Chartered Bank memiliki saham Bank Permata sebesar 44,56%.