Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Keuangan mengumumkan realisasi defisit anggaran mulai Januari hingga April 2018 sebanyak Rp 55,12 triliun atau 0,37 persen dari produk domestik bruto (PDB).
Menteri Keuangan Sri Mulyani, menjelaskan defisit anggaran berdasarkan total pendapatan negara sebesar Rp 527,82 triliun dengan total belanja negara sebesar Rp 582,94 triliun.
Sayangnya realisasi anggaran lebih rendah dibandingkan realisasi defisit tahun 2017.
Namun Sri Mulyani menekankan, jika dikalkulasikan, penerapan APBN selama empat bulan pertama di 2018 tumbuh positif.
Hal tersebut didukung dengan penerimaan perpajakan yang mencapai Rp 419 triliun yang naik dibandingkan tahun lalu yang hanya mencapai Rp 375 triliun.
Baca: Cerita Tito tentang Jalan Pintas Masuk Surga dan Teroris yang Nangis Saat Ditangkap Hidup-hidup
Baca: GCR Kenalkan Cybernetyx EyeRIS 9090 FT untuk Hadirkan Presentasi Tiga Dimensi yang Interaktif
"APBN kita untuk pelaksanaan sampai 30 April mengalami perbaikan signifikan baik di sisi pendapatan, belanja maupun pembiayaan," ungkap Sri Mulyani di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Kamis (17/5/2018).
Kemudian, belanja negara juga mengalami peningkatan yang derastis karena peneraan belanja kementerian dan lembaga yang sangat tinggi.
Seperti Kementerian Pertahanan yang telah mencapai Rp 22,9 triliun, Kementerian Kesehatan yang mencapai Rp 23 triliun.
"Dan oleh karena itu, belanja K/L Rp 165,9 triliun sudah dibelanjakan sampai 30 April. Tahun lalu periode sama kita belanjakan Rp 135,1 triliun. Jadi secara persentase kita jauh lebih tinggi sudah mendekati 20 persen," kata Sri Mulyani.