TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Perusahaan asuransi PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui mekanisme penawaran umum perdana saham atau IPO.
TUGU menjadi emiten ke-17 di BEI sejak awal tahun dan menjadi perusahaan asuransi yang ke-14 di Bursa Efek Indonesia.
Direktur Utama TUGU, Indra Baruna mengatakan, pencatatan saham perdana ini sebagai langkah perseroan menerapkan good corporate governance (GCG) dan transparansi.
“Ini hari yang bersejarah, setelah 37 tahun bergerak di industri asuransi, kami membuat lompatan baru dengan mencatatakan saham perdana di BEI,” kata Indra saat seremoni pencatatan perdana saham di Gedung BEI, Sudirman, Jakarta, Senin (28/5/2018).
Baca: Enam Fakta Bocah SMP yang Curi 10 Koper Penumpang dan Lima Kali Mengecoh Petugas Bandara Soetta
Anak usaha PT Pertamina (Persero) itu resmi menjadi perusahaan publik dengan kode saham TUGU. Perseroan melepas 10 persen saham ke publik atau setara 177 juta lembar saham dengan harga penawaran umum Rp 3.850 per saham. Melalui aksi korporasi ini, perseroan meraih dana segar Rp 684 miliar.
Baca: Dewi Perssik Mendadak Pingsan Saat Syuting Pesbukers, Bikin Eko Patrio Panik
Saat debut perdananya, saham TUGU terkoreksi 1,30 persen atau setara 50 poin ke level Rp 3.800 dari harga penawaran umum. Saham TUGU ditransaksikan sebanyak 37 kali dengan volume 1.230 lot dan menghasilkan transaksi Rp 472,85 juta.
70 persen dana hasil IPO akan dipakai perseroan untuk pengembangan bisnis, termasuk penguatan infrastruktur produk ritel. 30 persennya akan dipakai modal usaha anak usaha PT Tugu Reasuransi Indonesia