News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Triwulan I, Pertamina Tuntaskan Pengeboran 6 Sumur Eksplorasi

Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas mengecek alat Vapour Recovery Unit (VRU) di Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Plumpang, Jakarta, Selasa (8/5/2018). Inovasi pertama dalam sejarah Pertamina tersebut untuk meningkatkan efisensi TBBM sekaligus menurunkan kadar kandungan berbahaya uap BBM di sekitar area. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) terus aktif melakukan kegiatan eksplorasi migas. Aktivitas tersebut terlihat pada program prioritas sektor hulu yang akan melaksanakan pemboran eksplorasi 27 sumur dengan target temuan sumberdaya (2C) sebesar 556 juta barel setara minyak (MMBOE).

Direktur Hulu Pertamina, Syamsu Alam mengatakan, Pertamina tetap agresif mengembangan sektor hulu termasuk untuk menambah cadangan dan produksi migas.

Sampai triwulan 1, melalui 3 anak perusahaan di sektor hulu, PEP, PHE dan PGE, Pertamina telah melaksanakan pengeboran 6 sumur. Temuan 2 C sebesar 40 MMBOE dari Sumur Merakes-2 yang merupakan kerjasama PHE dan KKKS lain.

“Kinerja hulu Pertamina awal tahun ini cukup menggembirakan, cadangan migas kita terus meningkat,” katanya, Senin (28/5/2018).

Anak perusahaan, Pertamina Eksplorasi Produksi (PEP), lanjut Syamsu telah menyelesaikan survei Seismic 2D sepanjang 3 km dan Survei Seismic 3D sepanjangan 282 km persegi.

Sementara Pertamina Hulu Energi (PHE) menemukan sumber daya 2C sebesar 40 MMBOE.

Eksplorasi migas Pertamina, menurut Syamsu tahun 2017 juga mencatat temuan cadangan migas baru di struktur Parang-1 yang merupakan bagian dari Blok Nunukan, Kalimantan Utara yang berada di perbatasan Indonesia dan Malaysia.

Struktur tersebut memiliki potensi produksi migas sebesar 569 MMBOE, masing-masing minyak sebesar 374 MMBO dan Gas sebesar 1136 BCF.

"Kita patut bersyukur, karena temuan Parang jadi salah satu dari 10 besar temuan migas 2017 di Asia-Pasifik,”katanya.

Saat ini, pemegang hak partisipasi di blok Nunukan terdiri dari PHE sebesar 64,5 persen, selebihnya BPRL Ventures Ind BV sebesar 12,5 persen, dan Videocon Indonesia Nunukan Inc sebesar 23 persen.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini