TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Manajemen PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI memberikan klarifikasi terkait gangguan yang dialami sejumlah nasabahnya.
Gangguan itu adalah permasalahan layanan transfer online antar bank dan kemudian viral di media sosial. Corporate Secretary BNI Kiryanto menyatakan, gangguan layanan transfer online antar bank tersebut terjadi pada Kamis (31/5/2018) lalu.
"Telah terjadi gangguan layanan transfer online antar bank pada tanggal 31 Mei 2018 selama kurang lebih dua jam sejak pukul 16.00-18.00 WIB yang menyebabkan dana nasabah terdebet, namun belum mendapat konfirmasi dana masuk di rekening bank tujuan," kata Kiryanto saat dikonfirmasi Minggu (3/6/2018).
Atas hal tersebut kata Kiryanto, pihaknya telah melakukan percepatan proses rekonsiliasi data transaksi antar bank. Hal itu dilakukan agar dana nasabah segera dapat dibukukan dan diselesaikan dengan baik.
Kendati demikian, upaya tersebut masih belum membuat seluruh nasabah BNI kembali mendapatkan dana miliknya.
"Sebagian besar nasabah sudah mendapatkan kepastian dananya yang telah dikreditkan kembali sehingga tidak ada kerugian. Namun, masih ada beberapa nasabah yang sedang dalam progres pengembalian dana ke rekeningnya secepatnya," sebut Kiryanto.
Di sisi lain, Kiryanto enggan memberitahukan penyebab gangguan selama dua jam tersebut. Namun dia memastikan bahwa hal tersebut tidak terulang hari ini. Adapun keluhan yang masih viral di media sosial sekarang merupakan imbas dari kejadian akhir Mei lalu.
"Gangguan itu di tanggal 31 Mei yang lalu yang sekitar dua jam itu. Tapi karena masuk di sosmed tanpa identifikasi 5W dan 1H, kesannya baru terjadi, padahal sudah lewat dan sudah teratasi," ucap dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Viral Nasabah Alami Gangguan Transaksi, Ini Penjelasan BNI"