“intinya sekarang kita siapkan, tapi setelah itu kita lihat respon pasar seperti apa, lalu kita evaluasi,” jelasnya.
Saat ditemui di lapangan, Dimas Reza salah satu masyarakat sekaligus mahasiwa ini sedang mengisi pertalite. Ia mengatakan, bahwa harga pertalite yang saat ini Rp 7.800 per liter tidak jauh dengan harga premium Rp 6.450 per liter. “Harga beda tipis, tapi mesin lebih baik,” tandasnya.
Begitu juga dengan Aphie, ia bilang, bahwa harga memang tidak membohongi kualitas. “Di mesin lebih enak,” jelasnya.
Sementara Joni yang masih mengisi premium bilang, bahwa ia juga jarang membeli besnin premium, itu hanya lantaran antrian bensin pertalite lebih banyak.
“Saya lebih sering beli pertalite, karena antriannya panjang saja, jadi beli premium,” tandasnya.
Berita Ini Sudah Dipublikasikan di KONTAN, dengan judul: Premium ditinggal pelanggan