TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan investasi, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) mencatatkan kerugian cukup dalam di sepanjang kuartal I-2018.
Mengutip Kontan.co.id Rabu (27/6/2018), dalam tiga bulan pertama tahun ini, perusahaan tersebut mencatat kerugian sebesar Rp 1,3 triliun.
Namun, manajemen SRTG mengatakan hal tersebut tak akan menjadi masalah. "Laporan kami menggunakan nilai pasar, sehingga pergerakan harga saham akan mempengaruhi pendapatan," kata Andi Esfandiari, Direktur SRTG, Selasa (26/6/2018).
Ia mengatakan kerugian SRTG terjadi karena belum terealisasinya harga saham dari portofolio perusahaan. Sehingga jadi pergerakan sahamlah yang membuat kerugian.
Namun Ia meyakinkan secara arus kas, kinerja perusahaan masih belum bermasalah.
Baca: Anaknya Jatuh dari Bangku, Oknum Dokter Aniaya Pembantunya Pakai Martil
Sebagai informasi saja, pada Selasa (26/6), saham SRTG turun sebesar 3,75 persen ke level 3.850. Saratoga merupakan perusahaan yang didirikan oleh Sandiaga Uno bersama Edwin Soeryadjaja.
Berdasarkan catatan Kompas.com, setelah melepaskan saham sebanyak 39,26 juta lembar saham, kepemilikan Sandiaga Uno di SRTG turun menjadi 27,79 persen per Maret 2017.
Pada akhir 2016, Sandiaga masih memiliki saham sebesar 29,15 persen. Saham Sandiaga dibeli oleh Edwin Soeryadjaja sehingga kepemilikan Edwin naik menjadi 32 persen.
Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Inilah penyebab kerugian Saratoga Investama