TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan enggan menanggapi ancaman mogok terbang pilot Garuda Indonesia yang dipastikan bakal dilakukan bulan ini.
Padahal, sebelumnya Kemenko bidang Kemaritiman terlibat dalam mediasi yang dilakukan antara Asosiasi Pilot Garuda (APG) dengan manajemen Garuda Indonesia.
"Saya enggak tahu lagi, tugas saya sudah selesai. Semua sudah saya serahkan kepada Menteri Rini yang urus," kata Luhut di kantornya, Selasa (3/7/2018) malam.
Menurut Luhut, apa yang menjadi tugas Kemenko bidang Kemaritiman dalam mediasi tersebut sudah selesai dilakukan. Kini, penyelesaiannya diserahkan Luhut kepada Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang dipimpin Rini Soemarno.
"Sudah kami selesaikan, biar Menteri Rini yang selesaikanlah," imbuh Luhut.
Sebelumnya diberitakan, APG menegaskan sikap mereka untuk tetap melakukan aksi mogok terbang awal Juli 2018.
Sikap ini diambil lantaran perwakilan para pilot tidak puas dengan hasil mediasi antara mereka dan manajemen Garuda Indonesia. Adapun Kemenko bidang Kemaritiman berlaku sebagai mediator dalam mediasi tersebut.
"Sedang kami persiapkan ke arah mogok. Mengenai tanggal pastinya nanti akan kami beri tahu pada waktu press release," kata Presiden APG Captain Bintang Hardiono.
Bintang menyebutkan, APG bersama Serikat Karyawan Garuda Indonesia atau Sekarga sudah sepakat mengambil langkah untuk mogok kerja.
Mereka berencana berkumpul terlebih dahulu pada Kamis (5/7/2018) mendatang di Pilot House untuk membahas lebih lanjut mekanisme mogok yang akan mereka lakukan.
Ketika ditanya tentang hasil mediasi seperti apa yang belum memuaskan para pilot, Bintang tidak menjelaskan secara detail. Dia menjanjikan untuk memberikan penjelasan detail saat semua persiapan untuk mogok sudah matang.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Menko Luhut: Pilot Garuda Mogok Besok Jadi Urusan Menteri BUMN"