TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengapresiasi capaian ekspor produk hasil peternakan dan pertanian. Menurutnya, lompatan ekspor seperti komoditas pertanian harus dicontoh.
Apresiasi ini disampaikan saat mengunjungi Indo Livestock 2018 Expo & Forum di Jakarta Convention Centre, Jumat (6/7/2018) bersama Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Mengacu data BPS, capaian ekspor sektor peternakan di Indonesia cukup fantastis. Pada tahun 2017, terjadi peningkatan sebesar 14,85% dibandingkan tahun 2016.
Nilai ekspor USD 623,9 juta atau setara dengan Rp 8,5 triliun yang telah diraih pada tahun 2017 diharapkan mampu bertambah secara signifikan baik dari nilai maupun volume ekspor.
“Capaian ini sejalan dengan Kebijakan Kementerian Pertanian untuk mewujudkan Indonesia pada tahun 2045 menjadi lumbung pangan dunia,” ujarnya.
Baca: OTT Gubernur Aceh, KPK Berhasil Menguak Kode 1 Meter
Pada 2017, kontribusi volume ekspor sub sektor peternakan terbesar pada kelompok hasil ternak sebesar 64,07%, dengan negara tujuan ekspor terbanyak adalah Hongkong (23,10%) dan China (21,96%).
Saat ini produk peternakan Indonesia sudah mampu menembus lebih dari 110 negara.
Baca: Aura Kasih Tentang Video Porno Mirip Dirinya, Itu Bukan Saya
“Saya mengapresiasi juga ekspor Domba kita yang meningkat 1.000% tahun ini. Kemarin kita baru mengekspor 2.400 ekor domba dari Surabaya ke Malaysia,” ungkap Jokowi.
“Kinerja seperti ini yang harus di contoh. Lompatan Ekspor Peternakan kita luar biasa,” pintanya.
Pasar Ekspor
Presiden Joko Widodo mengatakan, peluang perluasan pasar untuk komoditas peternakan di pasar global masih sangat terbuka luas.
Permintaan dari negara di daerah Timur Tengah dan negara lain di kawasan Asia sangat berpotensi untuk dilakukan penjajakan.
Baca: Menteri Jokowi Ramai-ramai Nyaleg, KPU: Tidak Ada Aturan Menteri Daftar Caleg
“Keunggulan halal dari kita juga dapat menjadi daya tarik tersendiri untuk ekspor produk peternakan ke wilayah tersebut dan negara muslim lainnya,” kata Jokowi.
Jokowi menekankan pertumbuhan produksi ternak, pakan dan obat-obatan menjadi kunci yang sangat penting untuk peningkatan produksi, karena permintaan untuk protein hewani akan terus meningkat seiring dengan peningkatan PDB per kapita.
“Indonesia bertekat untuk menjadi bagian dari dunia dalam pemenuhan pangan asal hewan, sehingga Pemerintah terus berupaya untuk mendorong ekspor,” ujarnya.