Laporan Wartawan Tribunnews.com, Syahrizal Sidik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Perusahaan yang bergerak di sektor minyak kelapa sawit, PT Mahkota Group Tbk mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia, Sudirman, Jakarta.
Perusahaan dengan kode saham MGRO tersebut melepas 703 juta saham baru atau setara 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO. Harga penawaran umum saham MGRO Rp 225 per saham. Dengan demikian, perusahaan meraih dana IPO sebesar Rp 158,33 miliar.
Direktur Utama MGRO Usli Sarsi menuturkan, sekitar 60 persen dana IPO akan digunakan untuk pengembangan industri hilir melalui investasi ke entitas anak PT Mutiara Unggul Lestari (MUL)yaitu PT Intan Sejati Andalan (ISA).
“40 persen dana IPO digunakan untuk modal kerja MUL, PT Berlian Inti Mekar dan PT Intan Sejati Andalan,” kata Usli di Gedung BEI, Sudirman, Jakarta, Kamis (12/7/2018).
Saat debut perdana, saham MGRO terkerek 112 poin atau setara 49,56 persen ke posisi Rp 338 dari harga penawaran umum.
MGRO ditransaksikan sebanyak 15 kali dengan volume 35,80 ribu lot yang menghasilkan nilai transaksi Rp 12,10 juta.
Baca: Kawanan Perampok Bersenjata yang Sempat Sandera Penghuni Rumah Kabur Bawa Harta Benda Korbannya
Dalam aksi korporasinya, perusahaan menunjuk PT Panin Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi.
Diketahui, secara bersamaan, dua perusahaan lainnya yang mencatatkan saham perdana pada hari ini adalah PT Sinergi Megah Internusa Tbk (NUSA) yang melepas 1,2 miliar unit saham dengan harga penawaran Rp 150 per saham. Perusahaan akan menggunakan 63,83 persen dana IPO untuk belanja modal, 27,78 persen untuk melunasi utang dan 5,28 persen untuk modal kerja NUSA dan anak perusahaan.
Selain itu, perusahaan yang bergerak di bidang usaha jasa teknologi informasi, PT NFC Indonesia Tbk (NFCX) melepas 166 juta lembar saham dengan harga penawaran umum Rp 1.850 per saham.
Perusahaan akan menggunakan 60 persen dana IPO untuk modal kerja, sisanya 30 persen akan dialokasi untuk investasi pengembangan teknologi informasi (TI). Adapun, 10 persennya akan dialokasikan untuk invetasi sumber daya manusia (SDM).