TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Untuk menggenjot sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni di sektor industri otomotif, PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) saat ini sedang membuat "pilot project" terkait aktivitas CSR “Program Kelas Budaya Industri” di 15 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang tersebar di Pulau Jawa.
Sebelumnya, aktivitas CSR “Program Kelas Budaya Industri” sudah diresmikan terlebih dahulu di SMK Tunas Harapan Pati, Jawa Tengah, Jumat (24/8/2018).
Program Kelas Budaya Industri Toyota Indonesia ini merupakan inisiatif perdana yang dilaksanakan untuk menjadi bagian dari upaya untuk memperkaya keterampilan generasi muda lulusan SMK sehingga lebih mudah terserap dengan baik di dunia usaha.
Latar belakang inilah yang membentuk program kelas budaya industri yang akan lebih mengasah pembentukan karakter dan budaya industri para lulusan SMK.
"Kami mengajak industri lain untuk terlibat membantu program sejenis ini di SMK. Kalau melihat progres di SMK Tunas Harapan, kami senang," ujar Warih Andang Tjahjono, Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, di SMK Tunas Harapan Pati, Jawa Tengah, Jumat (24/8/2018).
Menurut pria asal Pati ini, seseorang yang baru lulus SMK dan masuk ke dunia industri, orang tersebut harus belajar teori selama enam bulan hingga satu tahun sebelum terjun ke line produksi.
"Tapi kalau berkaca pada SMK Tunas Harapan maka akan efisien. Lulus SMK langsung kerja. Saya kira ini satu lompatan. Dan pemerintah sudah menegaskan bahwa pendidikan vokasi dan sertifikasi sangat penting," ujarnya.
Di sisi lain, Warih juga mengajak industri lain melakukan hal serupa seperti yang dilakukan TMMIN. "Bantulah. Ngomong terus tidak selesai-selesai," katanya.
Seperti diketahui, dalam program Kelas Budaya Industri dalam “Program Kelas Budaya Industri” peserta menerima pengetahuan budaya industri yang diharapkan dapat memenuhi kriteria kecakapan kerja yang menekankan mentalitas bekerja sistematis, efisien, dan efektif untuk membentuk lulusan ‘Siap Pakai.’
Artinya para siswa yang sudah mengikuti Kelas Budaya Industri diharapkan sudah jauh lebih siap untuk mengaplikasikan keterampilan teknis tertentu yang spesifik dengan jenis pekerjaan yang akan ditangani di dunia industri.