TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia Ferry Property (IFPRO) dan Citra Niaga Teknologi (Cinte) menandatangani nota kesepahaman (MoU) perihal kerjasama pengembangan layanan tiga pelabuhan di Indonesia melalui Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Adapun pelabuhan tersebut adalah Bakaheuni, Merak, dan Labuan Bajo.
Tujuannya adalah untuk menciptakan layanan pelabuhan yang lebih moderen dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat saat ini.
"Kami memiliki rencana untuk membangun Executive Port Service Atributes di Ferry Terminal, dimana terdapat beragam fasilitas lengkap seperti public service facilities, retail, ticketing, dan beragam support equiment lainnya. Jadi pelabuhan nanti bisa jadi destinasi wisata bukan hanya untuk mereka yang ingin menyebrang, tapi juga bagi masyarakat umum," ungkap Direktur IFPRO, Riza Perdana Kusuma dalam keterangan pers, Minggu (2/9/218).
Riza mengungkapkan dengan adanya Executive Port, pelayanan Ferry di pelabuhan akan lebih prima, penyebrangan menjadi lebih cepat, dan fasilitas umum yang lebih lengkap.
"Dan untuk menunjang target tersebut, kami menggandeng Cinte sebagai perusahaan yang akan menangani Teknologi Informasi dan Komunikasi atau TIK di pelabuhan. Karena dengan IT pelayanan bisa lebih cepat, mudah, dan nyaman karena semua menggunakan sistem terintegrasi, cash less, online system, mobile apps, dan user experience," katanya.
Adapun program TIK yang dikerjasamakan antara IFPRO dan Cinte ada 12 layanan yang mencakup fleet services, port services, authority services, value added services, dan juga integrated solution.
"Saat ini kami sedang dalam tahap pengembangan. Targetnya 18 September 2018 ini akan diluncurkan untuk Pelabuhan Bakauheuni dan Merak. Kemudian November 2018 untuk Labuan Bajo," ungkap Direktur Cinte, Yandri.