News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ekonom: Pemerintah Harus Cari Solusi Serius Atasi Amblesnya Rupiah

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemerintah disarankan menghapus pungutan ekspor untuk Crude Palm Oil (CPO) untuk bahan mentah dan olahan, khususnya pada industri minyak sawit.

Laporan Reporter Kontan, Patricius Dewo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Pelemahan mata uang rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) membuat pemerintah dan Bank Indonesia (BI) dituntut untuk menyiapkan solusi yang fundamental dibanding utak-atik menaikkan suku bunga.

Ekonom INDEF, Bhima Yudhistira mengungkapkan, tawaran solusi untuk menguatkan rupiah yang dapat dilakukan adalah dengan menghapus pungutan ekspor untuk Crude Palm Oil (CPO) untuk bahan mentah dan olahan, khususnya pada industri minyak sawit.

"Adanya hambatan bea masuk ke India jadi persoalan yang buat kinerja ekspor CPO Indonesia tidak optimal," ujar Bhima pada Kontan.co.id, Rabu (5/9/2018).

Ia bilang, jika pungutan ekspor direlaksasi maka ekspor minyak sawit akan terdorong. Sehingga diharapkan mampu menekan defisit perdagangan dan semakin menguatkan kurs rupiah.

Namun, bila nantinya ekspor sudah mulai stabil, pungutan ekspor CPO bisa dikenakan lagi.

Baca: Bikin Pening, Devisa Hasil Ekspor Ternyata Masih Minim karena Banyak Diparkir di Luar Negeri

Sementara, Project Consultant Asian Development Bank, Eric Sugandi mengatakan, untuk strategi jangka pendek ia memperkirakan BI akan melakukan intervensi di pasar valas dengan menjual dollar.

"BI dan pemerintah juga akan lanjutkan intervensi di pasar SBN dengan beli SBN jika terjadi aksi jual masif oleh investor. BUMN juga bisa buy back saham-saham mereka jika terjadi aksi jual masif oleh investor," ujar Eric.

Eric juga menambahkan, jika tekanan terhadap rupiah berlanjut dalam beberapa minggu ke depan, BI kemungkinan akan menaikkan lagi BI 7 DRR rate sebesar 25-50bps bulan ini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini