TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengembang properti terkemuka Australia, Crown Group, hari ini mengumumkan pengembangan terbarunya, Mastery by Crown Group.
Mastery by Crown Group membawa Sydney ke tahapan baru dengan menggabungkan visi tiga pemimpin industri; Komisaris dan CEO Crown Group, Iwan Sunito; arsitek Jepang yang terkenal di dunia Kengo Kuma dan arsitek pemenang penghargaan yang berbasis di Sydney, Koichi Takada.
Proyek pengembangan lima menara hunian ini adalah kolaborasi kali pertama bagi kota pelabuhan yang terkenal ini.
Kengo Kuma adalah otak di balik proyek pengembangan yang sangat menarik perhatian ini; menara dengan 19 lantai yang inovatif menampilkan eksterior hijau dengan taman yang rimbun, dirancang untuk menciptakan hutan vertikal.
Empat menara hunian lainnya yang terdiri dari tiga menara rancangan Koichi Takada Architects dan satu menara yang dirancang oleh arsitek yang berbasis di Sydney, Silvester Fuller; menambahkan perspektif lokal yang unik pada desain bangunan.
Komisaris dan CEO Crown Group, Iwan Sunito, mengatakan visinya untuk Mastery by Crown Group adalah untuk menciptakan komunitas yang dinamis dan beragam di pinggiran kota Sydney.
Terletak di 48 O'Dea Avenue Waterloo, Mastery by Crown Group akan terdiri dari 384 unit apartemen mewah, fasilitas bergaya resor termasuk kolam renang kantilever tanpa batas yang terletak di atap, ruang olahraga dan ruang komunitas, serta area ritel di lantai dasar yang terdiri dari restoran, kafe dan pertokoan.
Pemenang Urban Taskforce Property Person of the Year 2015, Iwan Sunito yang lahir di Surabaya, berhasil meraih gelar Sarjana Arsitektur (Hons) dan Magister Manajemen Konstruksi dari UNSW serta dianugerahi penghargaan UNSW Eric Daniels for excellence in residential design sebelum menjadi Arsitek Terdaftar pada tahun 1993.
Iwan Sunito mendirikan Crown Group bersama mitra bisnisnya, Paul Sathio pada tahun 1996. Sejak itu, Grup Crown telah memiliki portofolio proyek senilai Rp. 50 triliun dalam lini usahanya.
“Melalui Mastery by Crown Group, kami menciptakan pusat kota baru; komunitas yang unik di mana orang dapat bertemu, terhubung, belajar, bersantai, dan bermain bersama, menikmati kehidupan komunitas yang berwarna di daerah pinggiran kota yang sedang berkembang ini, ”kata Sunito.
"Kami sangat bangga menghadirkan Mastery by Crown Group di Sydney," tambahnya.
Adalah sebuah kehormatan yang istimewa bisa membuat Kengo Kuma dan Koichi Takada berkolaborasi untuk proyek tersebut, kata Sunito.
“Kengo Kuma dan Koichi Takada memiliki gaya unik masing-masing dan etos mereka sendiri yang merupakan pemimpin sejati di bidangnya, dikenal akan kreativitas mereka. Saya merasa kolaborasi keduanya akan mengarah pada sesuatu yang baru dan unik untuk Sydney, ”kata Sunito.
"Kami sangat gembira untuk dapat mengambil langkah berikutnya untuk mendorong lebih jauh arah kota Sydney yang semakin diakui atas keunikan arsitekturnya," katanya.
Kengo Kuma mendirikan Kengo Kuma and Associates, Inc. di negara asalnya, Jepang, pada tahun 1990. Tahun lalu perusahaan melakukan “invasi” pertamanya ke Australia dengan merancang The Darling Exchange, sebuah gedung publik dengan enam lantai di Darling Harbour yang diikuti oleh sebuah hotel 25 lantai di Sydney's Circular Quay. Kengo belajar di Universitas Columbia di New York City dan masuk dalam Dezeen Hot List tahun lalu.
Menara apartemen bergaya "hutan vertikal" di jantung Mastery by Crown Group akan menjadi proyek hunian pertama oleh Kengo Kuma and Associates di Australia.
“Tujuan kami adalah untuk memberikan suasana yang hangat dan alami kepada masyarakat dengan strategi desain yang unik,” kata Kuma tentang menara hunian 19 lantainya.
“Bagian puncak menara bertransformasi dengan mulus hingga bagian teras bawah, menciptakan keintiman antara skala bangunan dan trotoar pejalan kaki.
“Atap yang membungkus façade ditutupi oleh batangan kayu yang memberi kesan hangat pada area façade.”
“Seluruh façade menjadi hutan kota vertikal yang memiliki vegetasi di seluruh atap.”
"Pendekatan ini menciptakan kesan lembut pada profil bangunan, dan memberikan citra baru bagi Mastery by Crown Group di wilayah Waterloo," tambah Kuma.
Arsitek kelahiran Jepang yang berbasis di Sydney, Koichi Takada, akan merancang tiga dari lima menara Mastery by Crown Group.
Takada memulai karirnya di Tokyo dan pindah ke Sydney pada tahun 1997. Perusahaannya, Koichi Takada Architects, telah memenangkan banyak penghargaan untuk desain hunian, ritel dan hotel.
“Ini adalah sebuah kehormatan luar biasa bagi saya untuk dapat bekerja sama dengan sensei Kuma, seorang master arsitektur Jepang. Ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan, ”kata Takada.
“Saya menggambar berdasar ide tentang 'kemewahan hijau,' mencari inspirasi dari alam. Setiap bangunan dirancang dengan 'sentuhan manusia' untuk mengekspresikan karakter arsitektur yang organik dan berbeda.
“Menanggapi visi Kengo Kuma untuk menara tertinggi dari lima menara hunian yang akan dibangun, saya bersemangat untuk merancang tiga menara low-rise yang menciptakan dialog arsitektur dinamis di dalam area proyek.” Kata Takada
Mastery by Crown Group terletak di area revitalisasi Green Square di Kota Sydney; sekitar 5 km dari CBD Sydney, 3 km dari Univerity of New South Wales dan 7 km dari Bandara Sydney.
Dengan lebih dari 40.000 pekerjaan yang diharapkan akan tercipta di kawasan Green Square pada tahun 2030, proyek hunian ini akan menjadi rumah bagi ratusan penduduk Waterloo ketika selesai pada 2021.
“Visi Crown Group untuk Waterloo akan terus mendorong pemberdayaan positif lingkungan yang sebelumnya adalah kawasan pergudangan, menjadi sebuah lingkungan hijau yang 'organik' dan 'sehat', dirayakan dengan gaya hidup resor khas Crown Group bagi para penghuninya dan budaya jalanan baru yang mampu memberi manfaat bagi masyarakat, ”Kata Takada.