TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Doosan Heavy Industries & Construction dan Indo Raya Tenaga (IRT) memastikan kerja sama pembangunan pembangkit listrik tenaga batubara di Indonesia.
Hal ini ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepakatan (MoU) untuk pembangunan pembangkit listrik Jawa, Suralaya 9 & 10.
Dalam keterangannya, Senin (10/9), MoU ini ditandatangani dalam Forum Kerja sama Industri Korea-Indonesia yang diadakan di Lotte Hotel di Jung-gu, Seoul, Korea Selatan.
“MoU ini jelas sangat berarti. Kami berharap proses pembangunan proyek Suralaya 9 dan 10 ini akan lebih lancar ke depannya,” kata Presiden Direktur PT Indo Raya Tenaga (IRT) Sapto Aji Nugroho, usai penandatanganan yang juga disaksikan Presiden Joko Widodo dan Menteri Perdagangan dan Industri Korea Selatan, Baek Woon Gyu dan Yun Seok Won selaku pucuk pimpinan EPC Business Group Doosan Heavy Industries & Construction.
Penandatanganan MOU ditujukan untuk memperkuat kerja sama Indonesia - Korsel bidang industri. Sapto Aji Nugroho menjelaskan, Doosan terpilih sebagai “preferred bidder” dalam proses pengadaan Engineering/Procurment/construction untuk proyek IPP Jawa 9&10. Doosan dalam proposal tendernya, menyertakan opsi dukungan oleh K-exim dan K-Sure yang adalah export credit agency dari Kor-Sel.
Sementara itu, Yun mengatakan total biaya konstruksi diperkirakan mencapai 1,9 triliun won. Sedang untuk penerimaan pesanan Doosan Heavy Industries & Construction diperkirakan mencapai sekitar 1,5 triliun won.
Doosan Heavy Industries & Construction mengaku senang berpartisipasi dalam penawaran kompetitif internasional untuk pembangkit listrik tersebut. Pada bulan Juni, Doosan Heavy Industries & Construction terpilih sebagai ‘preferred bidder’ dan menerima letter of intent.
"Dengan MOU ini, kami akan dapat lebih memperkuat kemitraan kami dengan pemerintah Indonesia dan klien," kata Yun.
Ia menambahkan, melalui keberhasilan pelaksanaan proyek ini, pihaknya berniat lebih luas berkontribusi dalam upaya mengurangi kekurangan daya listrik di Indonesia.
“Kami berencana untuk memperluasnya. Kami akan memulai pembangunan pada kuartal pertama tahun depan karena kami harus mengumpulkan dana," imbuhnya
Pembangkit listrik tenaga batu bara Jawa ke-9 dan ke-10 dijadwalkan akan dibangun dengan skala dua kelas; USC 1000MW (Ultra Critical Pressure) sekitar 120 kilometer jauhnya dari ibukota Indonesia Jakarta.
Tekanan uap yang memasuki turbin di pembangkit ini lebih dari 246 kg/cm2, dan suhu uap lebih dari 600 derajat. Semakin tinggi tekanan dan suhu uap, semakin tinggi efisiensi pembangkitan listrik, yang dianggap sebagai teknologi pembangkit listrik yang ramah lingkungan dan sangat efisien yang dapat mengurangi konsumsi bahan bakar.
Berita Ini Sudah Dipublikasikan di KONTAN, dengan judul: Doosan-Indo Raya Tenaga tandatangani MoU proyek pembangkit listrik Suralaya