TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso ( Buwas) menyindir eks Dirut Bulog soal impor beras ke tanah air.
Namun Buwas tidak secara langsung menyebutkan siapa yang dimaksud.
"Ada yang menyampaikan Bulog tetap impor, Bulog harus impor. Celakanya yang menyampaikan hal ini malah mantan Dirut Bulog, dia tidak mengerti. Itukan (pada) masa (kepemimpinan) beliau. Hitungan beliau jangan dibawa sekarang. Jangan jadi pengkhianat bangsa, dari mana hitungannya itu?" tutur Buwas di Kantor Pusat Bulog Jakarta, Rabu (19/9/2018).
Baca: Urusan Bulog Itu Soal Gudang, Buwas: Matamu!
Padahal berdasarkan analisis yang didapatkan Buwas dari tim ahli independen yang dibentuknya, Indonesia tidak perlu impor beras hingga Juni 2019.
Dia pun meminta agar yang bersangkutan tidak mencampuradukkan kepentingan pribadi dengan kepentingan hajat hidup orang banyak.
"Jangan rusak situasi karena kepentingan. Jangan campurkan dengan kepentingan pribadi dan kelompok, jangan main-main. Ini pesan saya ke orang yang asal ngomong itu," sebutnya.
Buwas berharap masalah beras ini tidak terus diperpanjang dan membuat masyarakat resah.
"Situasi ini biar adem, jangan dibuat panas. Kita profesional pada bidang kita. Saya tidak ingin (masalah) berkepanjangan. Saya ingin kerja untuk kepentingan bangsa dan negara ini," ucap mantan Kepala Badan Narkotika Nasional ini.
Dia mengimbau kepada semua pihak agar jangan menjadi provokator soal ini, apalagi jika hanya asal bicara.
"Saya pesan ke teman-teman yang senang provokasi tolong berhenti. Cek dulu, jangan langsung langsung bunyi. Saya harap tidak terjadi lagi," tutur Buwas.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Buwas: Jangan Jadi Pengkhianat Bangsa!"
Penulis : Putri Syifa Nurfadilah