News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bio Farma Targetkan Bisa Produksi Vaksin Halal Pada 2024

Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur Pemasaran Bio Farma, Sri Harsi Teteki dan tim marketing ekspor mengecek kesiapan vaksin Polio (bOPV 20ds) yang akan diekspor ke Papua Nugini, di ruang distribusi Kantor Bio Farma, Jalan Pasteur, Kota Bandung, Jumat (21/9/2018). Ekspor vaksin ke Papua Nugini ini, untuk pertama kali di 2018 guna pemenuhan komitmen ekspor September senilai sekitar 12 juta dolar AS dari target 2018 senilai total 71,6 juta dolar AS. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bio Farma (Persero) menargetkan bisa memproduksi vaksinasi halal campak rubella atau measles rubella (MR) pada 2024. Untuk merealisasikan rencana ini, Bio Farma menggandeng sejumlah pihak.

"Kami sudah menginisiasi pembentukan Forum Riset Lifescience Nasional sejak tahun 2011, dan dari forum ini sudah terbentuk konsorsium dan working group untuk menemukan vaksin-vaksin baru yang halal," kata Bambang Heriyanto, Sekretaris Perusahaan Bio Farma kepada Kontan.co.id, Selasa (25/9).

Forum ini terdiri dari pemerintah sebagai regulator, akademisi dan komunitas peneliti sebagai pihak yang melakukan penelitian dan mencari alternatif bahan-bahan yang non-animal origin untuk digunakan dalam pembuatan vaksin MR.

"Kemudian, dalam pembuatan vaksin baru, termasuk rubella, kami akan menggandeng pihak LPPOM MUI, untuk mengawal proses penelitian, terutama dalam hal penggunaan bahan-bahan baku, sehingga apabila ada bahan yang diragukan kehalalannya, dapat diantisipasi sedari awal," kata Bambang.

Bio Farma sudah menggandeng PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) (RNI) untuk membangun pabrik vial. Motivasi pembangunan tersebut dilakukan untuk mendukung percepatan pengembangan industri farmasi dan alat kesehatan (alkes) dalam negeri.

Pada joint venture (JV) ini, RNI memiliki 35% saham, Bio Farma 55% saham dan 10% akan ada investor dari Korea Selatan. Total investasi pembangunan pabrik diperkirakan sekitar Rp 133 miliar.

Lokasi pabrik saat ini masih dalam penjajajakan di kawasan industri Cikampek. Untuk kapasitas produksi, perhitungan sementara akan berkisar 7 juta unit per tahun.

Diharapkan tahun ini pembangunan pabrik sudah mulai tahap groundbreaking. Sehingga produksi komersilnya diperkirakan sekitar tahun 2019-2020.

Bila pabrik sudah selesai, direncanakan vial dan ampul tersebut akan digunakan untuk kebutuhan internal Bio Farma dan RNI. Mengingat vial dan ampul adalah wadah untuk obat atau vaksin yang diproduksi oleh Bio farma dan RNI.

Kerja sama ini ke depannya merupakan salah satu prioritas karena vial dan ampul sangat dibutuhkan dan trennya akan meningkat terus. Sekadar informasi untuk injeksi obat-obatan di Bio Farma membutuhkan 35 juta vial per tahun dan sekitar 13 juta ampul per tahun.

Berita Ini Sudah Dipublikasikan di KONTAN, dengan judul: Produksi vaksin halal, Bio Farma bakal gandeng sejumlah pihak

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini