News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ide Reaktivasi Jalur Kereta Api di Jawa Barat Akan Masuki Tahap Survei Awal

Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dirut PT KAI Edi Sukmoro di acara diskusi publik membahas peran serta kereta api mendukung kebijakan pembatasan kendaraan kelebihan muatan kendaraan angkutan barang di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (2/10/2018).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat berencana mengaktifkan lagi atau reaktivasi empat jalur kereta api di Jawa Barat.

Empat jalur yang direaktivasi adalah Jakarta-Bandung-Pangandaran, Bandung-Ciwidey, Bekasi-Bandung-Garut dan Bandung-Rancaekek-Jati Nangor-Tanjung Sari Sumedang.

Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI), Edi Sukmoro mengatakan, saat ini pihaknya baru akan melakukan survei awal untuk reaktvasi keempat jalur tersebut dan ditargetkan selesai akhir tahun 2018.

Setelah survei selesai akan dilanjutkan dengan tahapan membuat detailed engineering design (DED) atau proyek perencanaan fisik.

"Kita berharap hasil survei yang akhir tahun selesai, tahun depan DED nya selesai, syukur-syukur bisa dipercepat. Tapi saya membaca, dukungan Pemda ini baik sekali," kata Edi saat ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa (2/10/2018).

Baca: Ingin Van Sprinter dengan Interior Mewah Ala Premium Class Ini? Cukup Siapkan Dana Rp 2,12 Miliar

Kemudian mengenai jalur-jalur yang sudah didirikan rumah ataupun ruko nanti akan didiskusikan dulu dengan pemerintah provinsi Jawa Barat untuk penanganannya.

"Ya makanya gini, kita perlu bersama dengan pemda. Kita cari solusi yang baik bagi mereka," papar Edi.

Dari hasil survei yang sedang dijalankan jugalah akan ditentukan besaran biaya yang akan dibutuhkan  dan pembagian untuk reaktivasi pembiayaan empat jalur kereta tersebut.

"Kalau ditanya biaya, hasil survei akan memberikan indikator makro cost berapa kasarnya. Tapi sekarang sedang dilakukan survei, semoga dalam waktu dekat selesai," papar Edi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini