Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, NUSA DUA -- Hari kedua pertemuan bank dunia IMF-WB di Bali diawali dengan Indonesia Investment Forum 2018 ' A New Paradigm in Infrastructure Financing' yang digelar di Hotel Conrad.
Pada ajang tersebut, hadir Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, serta Gubernur BI Perry Warjiyo, dan Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso.
Sebelum acara dimulai, acara diawali dengan safety briefing terlebih dulu, para peserta dan delegasi diberi tahu alur untuk menyelmatkan diri jika terjadi gempa maupun tsunami.
Para peserta disarankan untuk langsung menuju titik kumpul di depan lobby hotel.
Setelah itu pembawa acara pun memimpin para peserta untuk menundukkan kepala, berdoa bagi korban gempa di Lombok, Palu maupun Donggala.
Baca: Daftar Diskon Hatchback Bulan Ini, Hyundai i20 Berani Sunat Rp 20 Juta
Kemudian para menteri dan pemimpin lembaga mulai tampil memaparkan capaian di sektor infrastruktur khususnya skema pembiayaan Non APBN yang berhasil mempercepat pembangunan infrastruktur di Indonesia.
Menko Darmin menyebutkan dengan pembahasan mengenai infrastruktur Indonesia pada momentum IMF-WB diharapkan dapat lebih meningkatkan kemampuan Indonesia dalam mengelola dana untuk infrstak.
“Kita perlu terus menggali paradigma baru dalam pendanaan infrastruktur. Maka forumini diharapkan dapat memberi solusi pada kita,” kata Menteri Darmin yang hadir menggunakan batik coklat, Selasa (9/10/2018).
Darmin juga memaparkan dukungan pemerintah terhadap pembiayaan fiskal dengan menyiapkan
menyiapkan dana dukungan tunai infrastruktur (Viability Gap Fund), pembayaran secara berkala (Availability Payment), dan jaminan.
Sedangkan dari regulasi, pemerintah memiliki Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional untuk memandu proses PPP dan Peraturan Menteri Keuangan yang mengatur tentang penggunaan aset negara untuk proyek PPP.
Pemerintah juga telah membentuk Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) untuk debottlenecking, PT Sarana Multi Infrastruktur (PT SMI) untuk mengeksekusi fasilitas pengembangan proyek, dan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PT PII) untuk memberikan jaminan pemerintah.
“Pemerintah juga telah menerbitkan berbagai produk keuangan inovatif untuk infrastruktur. Misalnya, Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK-EBA), Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT), dan Komodo Bond,” pungkas Darmin.
Nantinya akan ada sembilan pertemuan lagi yang akan membahas infrastruktur Indonesia, dan diadakan juga one on one meeting antara investor dengan BUMN.
Selain di Conard Hotel, tengah berlangsung juga meeting delegasi bank dunia di venue lainya seperti di Westin Hotel, Nusa Dua Hotel, Bali International Convention Center (BICC).
Sejumlah tema yang akan dibahas di hari kedua ini adalah outlook ekonomi global, pembahasan mengebai Wanita dalam Tempat Kerja yang akan dihadiri Direktur Pelaksana Bank Dunia Christine Lagaerde dan Menkeu Sri Mulyani, ada juga Youth Dialogue 2018: Youth at Work.