Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, NUSA DUA - Di ajang pertemuan Bank Dunia (IMF-WB) 2018 di Nusa Dua, Bali, tema infrastruktur menjadi satu dari empat poin yang dibahas.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo yang menjadi pembicara di Forum Indonenesia Investment Forum 2018 menyatakan, Indonesia telah berhasil masuk ke paradigma baru dalam pembiayaan infrastruktur.
Perry mengatakan, ada tiga konsep yang sudah diterapkan pemerintah dalam skema pembiayaam infrastruktur.
Konsep tersebut antara lain dengan menggandeng pihak swasta dalam pembiayaan, memperbanyak skema investasi, dan ketiga meningkatkan jaringan investor.
"Ketiga aspek tersebut adalah pergeseran dari pembiayaan Pemerintah ke pembiayaan swasta. Kedua, proyek infrastruktur sebagai sebuah kelas aset (class asset). Ketiga, basis investor yang luas, baik dari institusi maupun retail," tutur Perry Warjiyo saat ditemui di IMF 2018, Selasa (9/10/2018).
Baca: Petugas Gunakan Anak Ayam untuk Pancing Buaya yang Terlihat di Kali Anak Ciliwung Agar Keluar
Dengan tiga jalur pembiayaan infrastruktur tersebut keuntungan yang didapatkan Indonesia adalah percepatan pembangunan infrastruktur yang dalam jangka panjang akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
"Manfaat pembangunan infrastruktur dengan pembiayaan swasta mendorong pertumbuhan ekonomi hingga 6,5 persen," papar Perry Warjiyo.
Baca: Amien Rais Disebut Akan Didampingi 300 Pengacara, Ruhut Sitompul: Sangat Berbeda dengan Ahok
Keuntungan kedua dapat memperbaiki defisit transaksi berjalan, karena investasi tidak hanya berasal dari dalam negeri tapi juga dari asing.
"Ini sebagai langkah atau upaya menurunkan Current Account Deficit (CAD) atau defisit transaksi berjalan dan menambah instrumen investasi bagi investor asing maupun domestik," ungkap Perry Warjiyo.
Lewat pertemuan tahunan IMF dan bank Dunia di Bali ini, dijadwalkan Akan ada 21 proyek infrastruktur baru yang akan dikerjasamakan dengan swasta dan akan ditandatangani pada 11 Oktober 2018 mendatang.