TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Mulia Inovasi Digital melalui platform Danain telah menandatangani kerjasama dengan aplikator perencana keuangan pribadi berbasis teknologi, Halofina.
Kolaborasi kedua perusahaan ini bertujuan untuk mendukung program pemerintah dalam rangka meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat yang saat ini masih tergolong rendah.
Sebagai platform perencana keuangan digital, Halofina menyuguhkan konsep pengelolaan finansial yang mudah menggunakan asisten virtual.
Chatbot “Robo Advisor” akan melakukan pendampingan secara personal kepada para pengguna.
Pada tahap awal, pengguna akan melalui serangkaian personal assessment saat pertama kali mengakses Halofina.
Tujuannya agar sistem Halofina bisa mempelajari karakter pengguna dan memberikan rekomendasi keuangan terbaik sesuai kebutuhan.
CEO & Co-Founder Danain Budiardjo Rustanto mengatakan, saat ini masih banyak masyarakat Indonesia yang belum paham tentang cara mengelola dan mengembangkan uang dengan baik dan benar.
Baca: Pergerakan Pasar Saham dan Keuangan Pekan Ini
"Kehadiran Halofina diharapkan bisa menjadi media untuk mengedukasi masyarakat terkait masalah keuangan secara umum, serta pentingnya investasi untuk masa depan," kata Budiardjo dalam keterangan pers, Senin (15/10/2018).
Budiardjo juga berharap agar Halofina dapat memberikan rekomendasi terbaik dalam hal memilih investasi.
Tak hanya investasi konvensional saja, melainkan juga investasi Peer to Peer (P2P) Lending yang makin hari makin berkembang dan sesuai dengan karakteristik generasi milenial yang notabene melek digital dan mengedepankan kemudahan.
Danain hadir sebagai alternatif investasi yang tepat di era digital seperti sekarang ini.
Danain merupakan P2P Lending pertama di Indonesia yang menggunakan agunan emas atau logam mulia.
Imbal hasil yang ditawarkan mencapai 120% per tahun, minimal 8% per tahun.
Gagal bayar tidak jadi bagian dari risiko pendana, sebab Danain bekerjasama dengan perusahaan pergadaian swasta, PT Mas Agung Sejahtera (PT MAS).
Jika peminjam tidak melunasi pinjamannya, PT MAS akan tetap mengembalikan pokok dan bunga kepada pendana tanpa potongan.
Pendana juga akan makin diuntungkan dengan adanya fitur autobid dan compounding effect.
Halofina sendiri sangat concern dengan tingkat literasi keuangan Indonesia yang saat ini masih sangat rendah.
Baca: Misbakhun Bantu OJK Tingkatkan Literasi Keuangan di Kalangan Pelajar dan Mahasiswa
Alasannya, literasi keuangan berdampak langsung terhadap inklusi keuangan secara nasional.
CEO Halofina Adjie Wicaksana, rendahnya tingkat literasi keuangan di Indonesia menyebabkan banyak masyarakat terjebak dalam praktik investasi ilegal.
“Menurut data OJK, kerugian masyarakat akibat investasi bodong mencapai 100 triliun dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. Itu besar sekali. Makanya kita concern dalam hal itu,” ujarnya.
Adjie menambahkan, banyak masyarakat Indonesia yang kurang disiplin dalam melakukan pencatatan keuangan.
Dari fakta tersebut, Halofina merumuskan algoritma yang disebut Goal Based Investment Approach.
Halofina ingin membuat para penggunanya punya komitmen untuk rutin berinvestasi dan menabung untuk masa depan.
“Danain punya expertise yang sangat spesifik di dunia P2P Lending. Sementara itu, potensi P2P Lending untuk menggarap pasar milenial juga sangat besar. Saya pikir, kolaborasi ini bisa memberikan solusi yang lebih komprehensif, nyata, dan lebih dekat kepada masyarakat,” kata Adjie.
Ada tiga fitur utama yang dimiliki Halofina.
Pertama, Smart Planning yang dapat membantu pengguna untuk merencanakan keuangan dan investasi masa depan.
Kedua, Smart Investing yang bisa memberikan rekomendasi produk investasi yang sesuai profil dan kebutuhan pengguna. Ketiga, Konten Edukasi yang berisi video, artikel, atau glosarium seputar finansial.
“Fitur-fitur yang terdapat di Halofina pada dasarnya akan memudahkan pengguna untuk mewujudkan tujuan finansialnya. Di sisi lain, Danain hadir sebagai platform yang tepat bagi masyarakat yang ingin mengembangkan dananya dengan aman, mudah, dan menguntungkan. Kerjasama ini diharapkan mampu meningkatkan minat masyarakat untuk mulai berinvestasi, terutama di sektor P2P Lending,” kata Budiardjo.