Laporan Wartawan Tribunnews.com, Brian Priambudi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) atau BNI berhasil memperbaiki kualitas kredit.
Direktur Keuangan BNI, Anggoro Eko Cahyo memaparkan, rasio Non Performing Loan (NPL) gross BNI di Kuartal III 2018 sebesar 2,0%.
Angka tersebut turun dibandingkan periode yang sama tahun 2017 yang sebesar 2,8%.
"Perbaikan NPL berasal dari membaiknya kolektibilitas, penyelesaian kredit, dan penurunan pokok kredit bermaslah. Diikuti pengelolaan kualitas aset yang tersu membaik," ujar Anggoro di Kantor BNI Pusat, Jakarta Pusat, Kamis (18/10/2018).
Dia memaparkan, perbaikan kualitas membuat BNI mampu menurunkan credit cost menjadi 1,4% di kuartal III 2018 dari 1,7% pada periode yang sama di 2017.
Di sisi lain, terjadi peningkatan pada coverage ratio menjadi 152,0% pada kuartal III 2018 dari sebelumnya 147,4% pada kuartal III 2017.
Baca: Rudiantara Akui Pemerintah akan Atur Penggunan Gadget Cegah Anak Kecanduan
"Penetapan pencadangan ini merupakan langkah BNI untuk mengantisipasi kemungkinan penurunan aset di tengah perkembangan ekonomi global dan domestik yang dinamis," jelasnya.
Diketahui pada kuartal III 2018 ini, BNI mencatat peningkatan penyaluran kredit sebesar Rp 65,64 triliun atau 15,6% Year on Year.
Pertumbuhan tersebut merupakan kontribusi oleh kredit bisnis korporasi yang meningkat sebesar 18,5%