Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Synthetic Rubber Indonesia (PT SRI), perusahan patungan Grup Michelin dan mitra lokal PT Chandra Asri Petrochemical Tbk, telah mengkonsolidasikan rantai pasokan dari pabrik ke pelabuhan di bawah naungan solusi DHL untuk pengiriman yang lebih cepat dan terukur.
Komoditi yang ditangani adalah karet sintetis yang volumenya terus meningkat, sebagai bahan baku penting dalam produksi ban modern.
Penunjukan DHL ini dilatarbelakangi keahlian dan pengalaman DHL dalam melayani ban khusus industri, dukungan jaringan global dan pengetahuan lokalnya serta digitalisasi rantai pasokan dan inovasi yang selama ini diterapkan.
Dengan demikian, DHL akan menjadi penyedia solusi end to end pengiriman karet sintesis untuk perusahaan joint venture Michelin tersebut.
Dalam kerjasama ini DHL akan mengatur semua proses transportasi pengangkutan darat, pergudangan dan kepabeanan untuk karet sintetis yang diproduksi di pabrik PT SRI di Cilegon, Banten, menuju Pelabuhan Tanjung Priok.
Baca: Polairud Kembali Temukan Potongan Tubuh Korban dan Serpihan Lion Air JT 610 di Tengah Ombak Besar
DHL akan menangani transportasi antar-jemput bahan baku dari pabrik PT SRI ke gudang DHL, aktivitas pengelolaan gudang, perjalanan gudang-ke-pelabuhan sejauh 125 km, dan kegiatan ekspor impor termasuk jasa kepabeanan.
DHL juga bertanggung jawab dalam pengelolaan kontrak dengan perusahaan perkapalan pihak ketiga untuk pengiriman keluar.
Baca: Data Lengkap Insiden Kecelakaan Lion Air dari Tahun ke Tahun
Selain itu, DHL juga bertanggung jawab untuk pengiriman sampel karet tepat waktu dari Indonesia ke pabrik global Michelin.
Baca: Dokter Mengeluh, Biaya Operasi Cesar Sebelum Ada BPJS Kesehatan Rp 6 Jutaan, Kini Cuma Rp 4,3 Jutaan
Solusi logistik end-to-end ini juga akan menopang kinerja ekspor PT SRI ke semua pabrik Michelin secara global.
Untuk memastikan semua proses pengiriman berlangsung lancar dalam pengiriman volume besar, PT SRI dan DHL menyepakati persyaratan pengiriman lokal selama pembangunan pabrik Cilegon.
Data dari Smithersrapra.com disebutkan bahwa konsumsi bahan baku global untuk ban meningkat lebih dari 20% dari 45,2 miliar ton dari 2017 menjadi 54,5 miliar pada 2018.
Baca: Yamaha Luncurkan FreeGo, Kasta Tertinggi Motor Matik Harian di IMOS 2018
“Konsumsi global untuk bahan baku pembuatan ban meningkat lebih dari 20% dari 45,2 miliar ton di tahun 2017 menjadi 54,5 miliar pada 2018. Hal ini meningkatkan peluang pasar dan tekanan produsen material untuk memenuhi permintaan,” kata Vincent Yong, President Director DHL Global Forwarding Indonesia dalam keterangan pers tertulis kepada Tribunnews, Kamis (1/11/2018).
Jan Blaauw, Chief Financial Officer PT SRI mengatakan, beberapa afiliasi lain dari Grup Michelin sudah melakukan outsourcing kegiatan penyimpanan dan transportasi ke DHL.
"Karena DHL menawarkan layanan yang sama secara lokal, kami menyelaraskan kemitraan ini antara Michelin dan DHL dan meluaskannya ke Indonesia," ujar Jan Blaauw.
“Dengan keahlian spesifik DHL, jaringan global dan pengetahuannya yang luas tentang industri logistik Indonesia, kami yakin solusi DHL akan memenuhi persyaratan kepatuhan dan kualitas yang ketat dari PT SRI, bahkan ketika volume permintaan terus meningkat dan tumbuh," lanjut Jan Blaauw.