Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan memutuskan melakukan pemeriksaan kepada seluruh maskapai penerbangan pasca jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP di perairan Karawang, Senin (29/10/2018) pagi lalu, demi memastikan aspek keselamatan penerbangan di semua maskapai.
Plt Dirjen Perhubungan Udara Pramintohadi menuturkan, pemeriksaan akan dilakukan atas sekitar 40 persen dari seluruh pesawat yang saat ini dioperasikan oleh maskapai nasional.
"Mengenai proses pemeriksaan yang kita lakukan terhadap maskaapai lain yang direncanakan dan sedang berjalan, secara rata-rata sekitar 30 persen 40 persen dari (seluruh pesawat yang diperiksa) per maskapai," ujar Pramintohadi dalam jumpa pers di Kementerian Perhubungan, Jumat (2/11/2018).
Baca: Dokter Mengeluh, Biaya Operasi Cesar Sebelum Ada BPJS Kesehatan Rp 6 Jutaan, Kini Cuma Rp 4,3 Jutaan
Teknis pemeriksaan tersebut akan dilakukan oleh Direktur Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (KPPU) yang akan ditugaskan kepada Otoritas Bandara (otban) di masing-masing wilayah operasional.
Baca: Data Lengkap Insiden Kecelakaan Lion Air dari Tahun ke Tahun
Pengecekan meliputi repetitive problems, pelaksanaan trouble shooting, kesesuaian problem dan pelakasaan aspek kelaikudaraan hingga kelengkapan peralatan atau equipment.
"Kemudian hasil rampcheck dilaporkan oleh seluruh kepala Kantor Otban kepada Direktur KPPU dan selanjutnya disampikan ke Dirjen Perhub Udara," papar Pramintohadi.
Baca: Maskapai Penerbangan Rusia Juga Operasikan Boeing 737 MAX 8, Ini Spesifikasinya
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan telah menginspeksi 11 unit pesawat Boeing 737 Max 8 yang berjenis sama dengan pesawat Lion Air PK-LQP yang jatuh di Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin lalu.
Hasilnya, ke-11 pesawat tersebut dinyatakan layak terbang dan secara teknis dalam kondisi baik. Ada satu pesawat yang mengalami ganggu tapi problem tersebut sudah berhasil diselesaikan.
"Semua yang diperiksa pada umumnya dalam kondisi baik tidak ada temuan, tidak bilang ada di kondisi aman ini rutin memang pemeriksaan," ungkap Pramintohadi.