News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Polemik Impor Jagung, Mendag: Yang Bilang Surplus Mentan, yang Minta Impor Mentan

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Fajar Anjungroso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo) di kawasan Semanan, Kalideres, Jakarta Barat, Rabu (19/9/2018)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -‎ Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menegaskan keputusan impor jagung untuk pakan ternak merupakan hasil dari permintaan Menteri Pertanian Amran Sulaiman.

"Siapa yang bilang surplus? Menteri Pertanian, siapa yang minta impor? Menteri Pertanian, ya itu," ujar Enggar di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (8/11/2018).

Menurut Enggar, keputusan impor jagung saat itu diambil saat menggelar rapat koordinasi terbatas (Rakortas) dan Kementerian Pertanian merekomendasikan untuk impor komiditi tersebut.

‎"Surat permintaan, ada permintaan (impor jagung), sudah sampai ke sana (BUMN), Bulog (yang melakukan impor)," ucap Enggar.

‎Diketahui, dalam Rakortas di Kemenko Perekonomian pada Jumat pekan lalu, pemerintah memutuskan impor 100 ribu ton jagung untuk pakan ternak.

Baca: Penjelasan Kementan soal Rencana Pemerintah Impor Jagung

Namun keputusan impor jagung tersebut menjadi polemik, dimana Kementerian Pertanian merilis produksi jagung mencapai 28,48 juta ton dengan kebutuhan sebanyak 15,5 juta ton.

Sehingga, Kementan mencatat produksi jagung surplus sebesar 12,98 juta ton dan bahkan bisa mengekspor jagung ke Filipina dan Malaysia sebanyak 372.990 ton.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini