“Tentunya ini akan membuat stimulasi yang sangat kuat bagi pertumbuhan masyarakat Bangka Belitung karena ini bagian dari pada transformasi ekonomi masyarakat Bangka Belitung dari pertambangan ke pariwisata. Ini suatu bentuk keharusan kalo kita mau berkelanjutan pembangunan ini. Kalau kita hanya mengandalkan tambang-tambang terus, karena kan tambang nanti akan habis,” ungkap mantan Bupati Bangka Tengah ini.
Acara tersebut menjadi acara tahunan yang kedua kalinya digelar untuk menghubungkan para pemain di industri perhotelan dari seluruh kawasan Asia-Pasifik.
"The Hotel Week Indonesia tidak sekedar sebuah pameran industri hotel. Kegiatan ini juga menjadi ajang untuk diskusi tentang permasalahan dan tantangan persaingan industri pariwisata yang dihadapi oleh para pelaku industri ke depan," jelas Wakil Ketua Umum PHRI Maulana Yusran.
Pameran ini menghadirkan 200 eksibitor, 700 delagasi dan lebih dari 200 business to business (B2B).
"Lebih lanjut, THWI berfungsi sebagai platform untuk interaksi dan wawasan. Berbagi pengetahuan bagi mereka yang terlibat dalam bisnis terkait perhotelan hotel dan resort restoran, kafe, layanan makanan dan minuman" tambahnya.
Pembukaan THWI 2018 diresmikan langsung oleh Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman dengan melakukan pemukulan gong. Seremoni pembukaa tersebut juga dihadiri oleh Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi dan Kawasan Wisata Kemenpar RI, Anang Sutono, Deputi Bidang SDA dan Jasa Kemenko Maritim, Agung Kuswandono dan Alexander Nayoan, Chairman The Dharmawangsa.
The Hotel Week Indonesia 2018 sendiri berlangsung selama tiga hari berturut-turut mulai Kamis, 8 November hingga Sabtu, 10 November 2018. Pameran tersebut dibuka mulai pukul 10:00 WIB.