News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

BPTJ Enggan Buru-buru Gelar Lelang Sistem Bayar Tol Tanpa Berhenti

Penulis: Ria anatasia
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kendaraan melintasi pintu Tol Joglo, Jakarta Barat, Selasa (25/9/2018). Setelah mundur beberapa kali, pemerintah akhirnya memutuskan untuk memulai integrasi Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) pada 29 September mendatang. Penerapan ini didasarkan pada Keputusan Menteri PUPR Nomor 710/KPTS/M/2018 tentang Perubahan atas Keputusan Menteri PUPR No. 382/KPTS/M/2018 tentang Penetapan Golongan Jenis Kendaraan Bermotor, Tarif, dan Sistem Pengumpulan Tol Secara Integrasi pada Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Herry Trisaputra Zuna mengatakan, lelang sistem teknologi Multi Lane Free Flow (MLFF) atau pembayaran tol tanpa berhenti, tak akan diadakan dalam waktu dekat.

Hal ini dikarenakan pemerintah masih melakukan kajian penerapan sistem tersebut di Indonesia.

"Saat ini masih tahap studi, tidak buru-buru masuk lelang," ungkap Herry usai acara diskusi oleh Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) di Jakarta, Senin (3/12/2018).

Studi ini dilakukan guna menentukan teknologi MLFF yang paling cocok untuk Indonesia. Sampai saat ini ada tiga teknologi MLFF yang berkembang.

Baca:  Rochy Putiray Yakin Klub Ini Juara Liga 1 2018, Singgung Soal Persib Bandung Hingga Ajak Taruhan

Pertama, Radio Frequency Identification (RFId) yang dinilai lebih murah dan tidak membebani pengguna karena tidak memerlukan On Board Unit (OBU).

Kemudian Dedicated Short Range Communication (DSRC). Secara teknologi, DSRC lebih unggul tetapi biaya yang diperlukan lebih besar. Penggunaan DSRC juga memerlukan OBU.

Ketiga, Global Navigation Satelite System(GNSS). Sistem teknologi ketiga ini menurut Sugihardjo merupakan teknologi terbaru yang kemungkinan biayanya lebih murah.

Dalam menentukan teknologi MLFF yang akan dipakai, pemerintah mempertimbangkan kecanggihan serta harga dari teknologi tersebut.

"Untuk MLFF gimana teknologi itu bisa deteksi secara akurat, distribusikan ke perusahaaan cepat dan real time. Silakan kompetisikan yang terbaik yang bisa menuhi standar dan termurah," ujarnya.

"Untuk menuju (lelang), kita siapkan studi dan dokumen lelang, kita finalkan studi dulu, agar tak terlalu lama proses lelang," pungkasnya.

Sistem MLFF sebelumnya ditargetkan Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT), untuk bisa diterapkan pada akhir 2018. Namun tertunda akibat proses lelang tender penerapan sistem atau teknologi belum rampung.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini