Laporan Wartawan Tribunnews.com, Syahrizal Sidik
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Bank Indonesia saat ini sedang mengkaji kontribusi ekonomi dan keuangan syariah terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Kajian itu dilakukan karena selama ini penghitungan kinerja industri ekonomi dan keuangan syariah hanya berlandaskan pada pertumbuhan pembiayaan saja.
Sehingga, berbagai indikator lain yang mendorong pertumbuhan ekonomi syariah perlu dihitung ulang.
"Kalau kita bicara pembiayaan ekonomi syariah bukan hanya pembiayaan perbankan syariah saja, karena tidak pernah dihitung indikator lainnya seperti equity, return earning, indikatornya harus kita perhitungkan," kata Anwar di sela konferensi pers Indonesia Shari'a Economic Festival (ISEF) di Grand City Surabaya, Rabu (12/12/2018).
Menurut dia, untuk melakukan penghitungan tersebut, Bank Indonesia akan menggandeng Badan Pusat Statistik, Majelis Ulama Indonesia dan Komite Nasional Keuangan Syariah. Kerja sama itu akan mengkaji metode yang lebih akurat untuk menghitung PDB perekonomian syariah.
“Karena dalam PDB ada ekonomi kreatif dan sebagainya, seharusnya PDB syariah juga dihitung. Karena di sisi konsumsi tidak mungkin 86 persen penduduk Indonesia mengonsumsi yang haram,” kata dia.
Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo optimistis, dalam lima tahun ke depan, pangsa pasar keuangan syariah Indonesia akan meningkat dari saat ini tumbuh di level 8,4 persen menjadi 20 persen.
Pertumbuhan pangsa pasar keuangan syariah akan didorong oleh bukan hanya dari perbankan syariah saja, melainkan juga dari pasar modal
pembiayaan, maupun keuangan sosial seperti wakaf dan zakat. Perluasan instrumen berbasis syariah seperti penerbitan penerbitan surat utang syariah atau sukuk jugga diharapkan akan mendorong peningkatan pangsa pasar keuangan syariah.
“Harapanya 5 tahun yang akan datang pangsa pasar keuangan syariah mencapai 20 persen,” kata Perry.
Baca: Dirut BEI: Gubernur BI Perry Warjiyo Harus Buktikan Fundamental Ekonomi RI Kuat
Baca: Harapan Bamsoet untuk BI di Bawah Gubernur Perry Warjiyo