TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah menutup posko angkutan udara Natal dan Tahun Baru (Nataru) di 36 bandara pada hari ini, Senin (7/1/2019).
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub, Polana B Pramesti mengatakan pihaknya konsisten mengadakan rampcheck guna mengawal keselamatan penerbangan selama masa Nataru. Rampcheck digelar sejak 15 Desember 2018 hingga 10 Januari 2019 mendatang.
"Sampai dengan 6 Januari 2019 jumlah penumpang yang telah dilayani menyentuh angka 5 juta penumpang, kami harus pastikan pesawat yang melayani mereka benar-benar dalam keadaan laik," kata Polana dalam keterangan resmi, Senin (7/1/2019).
Total armada yang disiapkan untuk angkutan udara selama Nataru sebanyak 544 pesawat dari 13 badan usaha angkutan udara.
Hingga 6 Januari 2019 pukul 12:00 WIB, Kemenhub telah lakukan pemeriksaan sebanyak 2541 kali dengan jumlah pesawat yang diperiksa 546 registrasi pesawat.
Berdasarkan tipe pesawat, Boeing B737-800NG merupakan tipe pesawat yang diperiksa paling banyak dengan 138 registrasi pesawat yang diinspeksi sebanyak total 724 kali.
Kemudian Airbus A320-200 dengan 119 registrasi pesawat yang diinspeksi sebanyak total 610 kali, dan ATR 72-500/600 dengan 73 registrasi pesawat yang diinspeksi sebanyak total 314 kali inspeksi.
Sementara berdasarkan operator, pesawat milik Garuda Indonesia, merupakan pesawat terbanyak dengan 131 registrasi pesawat yang diinspeksi sebanyak total 526 kali.
Baca: Sampah Plastik di Bekasi Penuhi Aliran Kali Hingga 1KM
Lion Air dengan 112 registrasi pesawat yang diinspeksi sebanyak total 623 kali dan Wings Air 60 registrasi pesawat yang diinspeksi sebanyak total 263 kali.
Jika dilihat dari lokasi rampcheck, Bandara Hang Nadim Batam telah melaksanakan 175 kali inspeksi dengan 117 registrasi pesawat, kemudian Bandara Hasanudin Makasar melakukan 170 kali inspeksi dengan 141 registrasi pesawat dan Bandara Soekarno Hatta dengan 147 kali inspeksi dengan 119 registrasi pesawat serta Bandara Dominique Edward Osok Sorong dengan 117 kali inspeksi terhadap 61 registrasi pesawat.
"Dari jumlah pemeriksaan dan registrasi pesawat kami yakin, akan dapat meningkatkan pelayanan terutama dari segi keselamatan dan keamanan penerbangan, karena bagi kami 2 hal tersebut merupakan yang paling utama dari bisnis dan pelayanan penerbangan", ujar Polana.
Total kegiatan untuk rampchek rutin adalah 8374 kali inspeksi terhadap 877 registrasi pesawat. Rinciannya, 3241 inspeksi terhadap 603 pesawat teregistrasi angkutan lebaran, 61 kali inspeksi terhadap 29 pesawat teregistrasi angkutan haji dan paling mutakhir adalah 2541 inspeksi dengan jumlah pesawat yang diperiksa 546 Registrasi pesawat untuk angkutan nataru.
“Pesawat yang digunakan, yang telah dirampcheck, semuanya laik terbang. Dari hasil rampcheck ada temuan-temuan yang bersifat minor, namun statusnya semuanya telah closed , sehingga diizinkan untuk terbang”, jelasnya terkait hasil rampcheck.
“Saya menekankan sekali bahwa aspek keselamatan dalam dunia penerbangan menjadi satu hal yang utama. Tidak ada toleransi dalam keselamatan penerbangan. Harus dipenuhi bila ingin terbang,” pungkas Polana.