TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual memperkirakan, kurs rupiah terhadap dolar AS hari ini, Selasa (15/1/2019) akan bergerak di kisaran Rp 14.080–Rp 14.150 per dollar AS.
Sementara analis Asia Trade Point Futures Deddy Yusuf Siregar memperkirakan, mata uang Garuda akan bergerak dengan kisaran Rp 13.990–Rp 14.200 per dollar AS.
David Sumual menyatakan, rupiah melemah karena permintaan terhadap the greenback di dalam negeri cenderung besar. "Permintaan dollar AS meningkat karena kebutuhan dana importir, seperti pembelian bahan baku," kata dia, Senin (14/1/2019).
Untuk hari ini, pergerakan rupiah akan dipengaruhi rilis neraca perdagangan Indonesia Desember 2018. Hitungan David, neraca dagang masih defisit, namun akan turun tipis.
"Prediksinya, defisit neraca dagang ada di sekitar US$ 700 juta," ujar David Sumual.
Baca: Prabowo Subianto: Kita Jadi Negara yang Berutang untuk Membayar Gaji PNS-nya
Deddy Yusuf Siregar menambahkan, pelemahan rupiah tersebut lebih dikarenakan faktor koreksi teknikal.
Kurs rupiah menunjukkan tren melemah di awal pekan ini seperti tercermin pada perdagangan Senin (14/1/2019).
Kurs rupiah di pasar spot terkoreksi 0,55% jadi Rp 14.125 per dollar Amerika Serikat (AS). Namun, kurs tengah mata uang Garuda di Bank Indonesia justru menguat 0,17% ke level Rp 14.052 per dollar AS.