News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mendekati Siang, Kurs Rupiah Melemah ke Posisi Rp 14.228 Per Dollar AS

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas menghitung mata uang dolar AS yang ditukar warga di Golden Money Changer, Jalan Ir H Djuanda, Kota Bandung, Selasa (12/5/2018).

Laporan Reporter Kontan, Amalia Fitri

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Kurs rupiah makin melemah terhadap dolar AS menjelang siang hari ini. Senin (26/1/2019) pukul 11.25 WIB, rupiah spot berada di Rp 14.228 per dollar Amerika Serikat (AS). Rupiah melemah 0,35% ketimbang penutupan akhir pekan lalu pada Rp 14.178.

Ibrahim Assuaibi, Direktur Garuda Berjangka melihat pelemahan nilai tukar rupiah hari ini terjadi karena efek dari kondisi politik di Amerika Serikat. Seperti yang sudah diketahui, AS masih bergulat dengan government shutdown, yang saat ini sudah memasuki minggu keempat.

Pelemahan pemerintahan di AS terjadi karena pemerintah belum mencapai kesepakatan mengenai pembiayaan pembangunan dinding di perbatan Meksiko yang nilainya mencapai US$ 5,7 triliun untuk tahun ini.

“Keadaan ini akan mengurangi pertumbuhan ekonomi AS sebesar 0,1% per minggunya.

Namun karena hal ini pula, investor menjadikan dollar AS sebagai safe haven, sehingga dalam keadaan lumpuh, dollar AS malah terkerek,” kata Ibrahim kepada Kontan.co.id, Senin (21/1/2019).

Baca: Toyota Gandeng Panasonic Bangun Pabrik Baterai Mobil Listrik

Analis Monex Investindo Future, Dini Nurhadi Yasyi mengatakan, penguatan dollar justru terjadi akibat dari kelanjutan perundingan dagang antara AS dan China.

China mengeluarkan rilis data produk domestik bruto (PDB). Pertumbuhan ekonomi China mencatat level terendah sejak 1990.

“Tentu ini menjadi sentimen negatif di tengah harapan negosiasi dagang antara China dan AS. Ada kabar jika AS berencana untuk tidak lagi memberlakukan bea impor pada China pada pertemuan di akhir Januari mendatang,” ungkap Dini.

Melihat hal tersebut, Dini memproyeksi jika rupiah berpotensi mengalami pelemahan ringan pada penutupan pasar Senin (21/1/2019) ini.

“Selama rupiah tidak menembus Rp 14.240, semua masih baik-baik saja. Sentimen internal positif berupa aliran capital inflow senilai lebih dari Rp 9 triliun masih menjadi kekuatan untuk rupiah,”ujarnya.

Dini memprediksi, rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.180-Rp 14.200 per dollar AS.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini