TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Fors Fortis Corporation mengembangkan sayap bisnisnya, setelah Fors Fortis Medika sebagai anak perusahaan di bidang kesehatan yang didaulat menjadi mitra Indofarma.
Kini perusahaan yang dipimpin oleh pebisnis Iwan Tjen merambah ke industri garmen lewat bendera anak perusahaan lain yakni PT Lintang Pitu Semesta (LPS), yang didirikan pada 2015.
Iwan Tjen meresmikan pabrik pertamanya di kawasan lokasi Industri Bostinco, Cileungsi, Bogor, Senin (28/1/2019).
Fors Fortis Corporation melihat peluang dan dukungan pemerintah yang besar untuk ekspor tekstil dan garmen (TPT, Tekstil dan Produk Tekstil).
Iwan Tjen mengatakan, pada tahun 2018 nilai pencapaian ekspor Garmen (TPT) adalah sebesar 14 miliar dolar AS dan direncanakan terus meningkat di tahun ini.
"Kemudian di akhir tahun yang sama, Menperin menjelaskan, bea masuk produk tekstil dan pakaian Indonesia ke Australia akan dihapuskan atau menjadi 0 persen. Selain itu Kemendag juga dalam proses negosiasi dengan Amerika Serikat dan Uni Eropa untuk menghapus tarif menjadi 0 persen seperti Vietnam. Inilah yang menjadi analisis bisnis kami bahwa industri garmen berpotensi yang sangat baik juga," ujar Iwan Tjen dalam sambutannya di hadapan karyawan dan tamu undangan, Senin (28/1/2019).
GM Operation PT Lintang Pitu Semesta Ratna menambahkan fokus perusahaannya saat ini menghasilkan produk-produk berkualitas dengan orientasi ekspor ke mancanegara dengan focus ke Technical outer wear.
“Kami kedepannya juga akan membantu kearifan lokal dengan memberdayakan masyarakat sekitar untuk bekerja di pabrik kami," papar Nana Ratna.
Adapun pasar yang akan akan mereka bidik adalah 80 persen ekspor dan sisanya untuk pasar domestik.
Dalam peresmian pembukaan pabrik tersebut, juga dihadiri oleh para tamu undangan dan mitranya, diantaranya PT Optima Tigabiru Jaya yang merupakan perusahaan eksportir garmen ke mancanegara yang menangani lebih dari 30 merek dunia antara lain Fila dan O'Neil.