Laporan Reporter Kontan, Lidya Yuniartha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution membenarkan Perum Bulog akan kembali mengimpor jagung sebanyak 150.000 ton.
Hal ini sesuai dengan surat undangan pengadaan impor jagung tertanggal 25 Januari 2019 yang tercantum dalam situs resmi Perum Bulog. Dalam surat pengadaan tersebut disebutkan, Bulog membutuhkan jagung sebanyak 150.000 ton.
Dari jumlah impor jagung tersebut, 30.000 ton akan masuk dari pelabuhan Cigading, Banten, sementara 120.000 ton lagi akan masuk dari Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Jagung yang diimpor tersebut berasal dari Argentina dan/atau Brasil.
Darmin mengatakan, impor jagung kembali dilakukan karena harga jagung di tingkat peternak belum menunjukkan penurunan. "Harga belum turun, padahal yang diimpor sebelumnya sudah habis," ujar Darmin Nasution, Senin (28/1/2019).
Baca: KPU: Ahmad Dhani Masih Layak Sebagai Caleg Meski Sudah Divonis
Darmin mengatakan, jagung yang diimpor tersebut akan mulai masuk pada akhir Februari. Ini menyesuaikan dengan masa panen jagung yang diperkirakan akan berlangsung pada April mendatang.
Tahun lalu, Bulog sudah mendapatkan izin impor jagung sebanyak 100.000 ton, sementara di awal tahun ini, Bulog sudah mengantongi izin untuk mengimpor jagung lagi sebanyak 30.000 ton.