News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ini Jurus PLN Genjot Penjualan Listrik

Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas PLN saat melakukan pemasangan listrik pasca tsunami selat sunda di kawasan Pandeglang, Banten, Selasa (25/12/2018). PLN telah berhasil menyalakan 236 gardu dari 248 gardu distribusi yang padam. (Tribunnews/Jeprima)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero) membidik kenaikan penjualan listrik pada tahun ini. BUMN setrum ini mematok target penjualan listrik sebesar 245 TeraWatthour (TWh) atau naik 5,6% dari realisasi tahun 2018 yang sebesar 232 TWh.

Direktur Pengadaan Strategis 2 PLN Supangkat Iwan Santoso mengatakan, pihaknya mengandalkan kenaikan konsumsi listrik dari industri dan rumah tangga untuk bisa mencapai target tersebut.

Pada tahun ini, penjualan listrik PLN diproyeksikan terdiri dari 40% sektor industri serta 60% dari rumah tangga dan pelayanan publik.

"Kalau jumlah pelanggan memang rumah tangga, tapi dari kWh (konsumsi listrik kilowatt per jam) itu industri, makin maju industri akan menggeser rumah tangga (dari segi konsumsi listrik)," kata Iwan kepada awak media, awal pekan ini.

Pada tahun lalu, penjualan listrik PLN masih meleset dari target. Hal itu dipengaruhi pertumbuhan ekonomi yang tertahan dikisaran 5%. "Jadi penjualan (listrik) kurang dari target," ujarnya.

Baca: Patung Dewa-Dewi Dibersihkan Jelang Tahun Baru Imlek

Sementara, Direktur Perencanaan Korporat PLN Syofvi Felienty Roekman mengatakan target pertumbuhan penjualan listrik yang dipatok tahun lalu terlalu tinggi, yakni sebesar 7%.

Sedangkan realisasi pertumbuhan penjualan listrik PLN dari tahun 2017-2018 hanya mampu menembus angka 5,15%.

"(Target) 7% tinggi banget. Tahun ini dari 2017-2018 kita tumbuhnya 5,15%. Ke depannya kita harapkan lebih dari itu," ungkapnya.

Lebih lanjut, Syofvi menerangkan bahwa untuk mencapai target itu, PLN mendorong konsumsi dari sejumlah lini. Terutama yang berasal dari mobil listrik, kompor induksi, dan juga pabrik pemurnian dan pengolahan mineral (smelter).

"Kita mau dorong mobil listrik, kompor induksi, dan smelter yang banyak di Sulawesi, tahun 2019 baru masuk beberapa. Kita dorongnya ke arah sana," ujar Syofvi.

Sebagai strategi mendorong konsumsi tersebut, PLN pun menyiapkan insentif. Untuk mobil listrik, misalnya, PLN akan memberikan diskon tarif listrik pada waktu tertentu dan tengah mengkaji diskon untuk penambahan daya.

"Kalau punya mobil listrik, mungkin tambah daya 2.200 VA. Kita pikirkan apakah full diskon atau 50%. Kalau isi daya jam 22.00-04.00 pagi, kita kasih diskon, sedang dihitung sama tim kami," terangnya.

Sementara untuk konsumsi dari smelter, PLN mengandalkan masukan dari wilayah Sulawesi. Sebelumnya, Syofvi menerangkan bahwa Kebutuhan listrik untuk satu unit pabrik smelter diperkirakan bisa mencapai 200-300 MW.

Sofvie bilang, jika hilirisasi mineral dalam smelter ini benar-benar berjalan, maka itu akan memberikan dampak positif untuk PLN.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!

Berita Populer

Berita Terkini