TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Laju rupiah ditutup menguat 0,18 persen ke level Rp 13.947 terhadap dolar Amerika Serikat. Pada transaksi perdagangan sebelumnya rupiah berakhir di level Rp 13.972.
Mengacu Bloomberg pada pasar spot Jumat (1/2/2019), rupiah berangsur naik di tengah mata uang asing tergelincir akibat tekanan greenback.
Rupiah mengalami penguatan besar didampingi dolar Hongkong yang naik tipis 0,02 persen.
Rupiah meninggalkan level psikologis di bawah Rp 14.000 dolar AS didukung faktor sentimen dari bank sentral AS, The Federal Reserve pasca FOMC meeting selama dua hari yang berakhir Rabu (30/1/2019).
The Fed secara bulat mempertahankan tingkat acuan suku bunga di kisaran 2,25 persen-2,50 persen.
The Fed bersikap dovish untuk melakukan kebijakan moneter karena pasar keuangan resah atas memburuknya ekonomi global.
Baca: Kota Solo Didaftarkan Jadi Kota Kerajinan dan Kesenian Rakyat ke UNESCO Creative City Network
“Pidato The Fed yang bernada dovish jelas membuat rupiah mendapat manfaat. Ini mendukung aliran masuk obligasi,” ucap pakar strategi mata uang Dushyant Padmanabhan dilansir Bloomberg.