TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyerahkan kepada masyarakat yang hendak bepergian ke luar kota khususnya di Jawa untuk memilih menggunakan jalur tol atau non tol.
Hal tersebut menyusul banyak keluhan mengenai biaya melintas di jalan tol Trans Jawa yang dianggap terlalu mahal.
"Jadi begini ya mengenai jalan tol itu adalah pilihan. Pilihan untuk menggunakan jalur alternatif. Mereka tidak harus menggunakan tol,"ujar Menhub saat ditemui usai acara Tayo Naik LRT di Palembang, Sumatera Selatan, Selasa(12/2/2019).
Menurut Menhub adanya biaya yang cukup mahal di Tol Trans Jawa lantaran proyek jalan bebas hambatan itu dibiayai oleh swasta.
Pihak swasta kata Menhub memiliki batas toleransi tertentu.
Hal ini lanjut Menhub berbeda dengan jalan non tol yang dibiayai oleh APBN jalan non tol semua bisa melintas.
"Pemerintah yang memiliki APBN itu membangun jalan-jalan ini jalan-jalan biasa untuk dilewati semua bisa. Sementara jalan tol ini kan pakai dana swasta jadi tidak harus semua, dia harus memiliki rythm. Mereka bisa memberikan batas toleransi yang tentunya harus dihitung jadi ini pilihan,"kata Menhub.
Mantan Dirut Angkasa Pura ini juga mengaku sudah melakukan diskusi dengan para pengguna jasa tol.
Dalam diskusi itu kata Budi Karya para pengguna tol khususnya Trans Jawa sudah merasakan manfaat baiknya.
"Tetapi dengan diskusi kami dengan peserta angkutan darat sebenarnya kalau gunakan tol itu banyak manfaat yang bisa diperoleh. Satu, frekuensi yang dimiliki kendaraan itu akan dua kali lipat akan berlipat. Belum lagi soal onderdil bannya dan sebagainya soal kecepatan dan jika dikalkulasi secara utuh akan memberikan banyak keuntungan. Tapi ini kan saya serahkan kepada masyarakat untuk memilih,"ujarnya. (Willy Widianto)