Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ria Anatasia
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tagar #UninstallBukaLapak ramai diperbincangkan di linimasa Twitter pasca CEO Bukalapak, Achmad Zaky mem-posting cuitan yang mengkritik terlalu kecilnya anggaran untuk riset dan pengembangan yang disiapkan pemerintah dan yang salah satunya menyinggung tentang "presiden baru"
Zaky memaparkan data pada tahun 2016 yang menunjukkan anggaran R&D Indonesia tertinggal dari negara lainnya.
"Di akhir cuitannya Zaki berharap presiden baru bisa meningkatkan alokasi anggaran riset di Indonesia. "Mudah-mudahan presiden baru bisa naikin," tulis Zaky dalam cuitan yang sudah dihapus itu.
Di cuitannya, Zaky menyebut industri 4.0 itu omong kosong. "Omong kosong industri 4.0 kalau budget R&D negara kita kaya gini (merujuk hanya US$ 2 miliar)," tulisnya.
Cuitan tersebut menyulut reaksi netizen, terutama pendukung capres nomor urut 01 pasangan Jokowi-Maruf Amin.
Sebagian netizen mengoreksi data yang disodorkan Zaky, yang lainnya bahkan menyebut bos start-up unicorn ini tidak tahu terima kasih atas dukungan Jokowi selama ini.
Baca: CEO Bukalapak Cuitkan Presiden Baru, Pendukung Jokowi Ramai Pasang Tagar #uninstallbukalapak
Menanggapi postingan viral Zaky, Head of Corporate Communication Bukalapak Intan Wibisono mengatakan sebenarnya isi cuitan tersebut adalah bentuk kepedulian Zaky pada kemajuan teknologi di Tanah Air.
"Sebagai salah satu pendiri Bukalapak, Achmad Zaky sangat memperhatikan kemajuan industri teknologi di Indonesia. Investasi dalam bidang riset dan SDM tingkat tinggi menjadi salah satu pendorong kemajuan Indonesia," kata Intan dalam keterangan resmi yang diterima Tribunnews.com, Jumat (15/2/2019).
Selama ini, lanjutnya, Bukalapak sebagai perusahaan telnologi anak bangsa telah mendapat dukungan dari pemerintah. Menurutnya, dukungan tersebut menjeadi penyemangat Bukalapak untuk berinovasi.
"Kebijakan serta dukungan pemerintah Indonesia yang diberikan selama ini kepada Bukalapak sebagai perusahaan teknologi terbesar di Indonesia sangat menyemangati kami," pungkasnya.