TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Honda baru saja memberikan pengumuman yang menggemparkan industri otomotif Inggris.
Seperti dikutip CNN, Selasa (19/2/2019), produsen mobil asal Jepang tersebut menyatakan akan menutup pabriknya di salah satu kota di Inggris, Swindon, yang memperkerjakan 3.500 orang.
Dengan ditutupnya pabrik dengan kapasitas produksi besar tersebut, tak hanya pegawai pabrik saja yang terancam kehilangan pekerjaan, tetapi juga ribuan lainnya seperti pemasok bahan baku serta bisnis lainnya.
Honda telah memroduksi lebih dari 3 juta mobil melalui pabriknya di Swindon yang telah dibuka sejak 30 tahun lalu.
Pabrik yang akan ditutup pada 2021 tersebut saat ini memiliki kapasitas produksi sebesar 150.000 mobil tipe Civic yang digunakan oleh 70 negara.
Baca: Ria Ricis Tembus 10 Juta Subscriber, Begini Respon Fandi dan Atta Halilintar
Pabrik Honda di Swindon merupakan satu-satunya pabrik Honda di kawasan Uni Eropa. Restrukturasi pabrik tersebut dikatakan juga akan memengaruhi bisnis Honda di Turki, yang saat ini tengah memproduksi 38.000 sedan Civic setiap tahunnya.
Honda menyatakan akan memindahkan pusat produksinya di kawasan Jepang, Amerika Utara, dan China.
Soal Penilaian Harian Beserta Kunci Jawaban Mapel Informatika Kelas 10 SMA/MA Materi Sistem Komputer
Latihan Soal & Jawaban PKN Kelas 1 SD Bab 2 Semester 1 Kurikulum Merdeka, Aku Anak yang Patuh Aturan
KPU Sabu Raijua Klarifikasi Dokumen Krisman Riwu Kore yang Tersebar di Media Sosial - Pos-kupang.com
Presiden Honda Motor Eropa Katsushi Impue mengatakan dalam keterangan tertulis, bahwa restrukturasi diperlukan untuk percepatan strategi elektrifikasi perusahaan lantaran industri otomotif sendiri tengah menghadapi berbagai perubahan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Keterangan tertulis tersebut tidak menjelaskan adanya dampak Brexit terhadap penutupan pabrik, CEO Honda Takahiro Hachigo pun menegaskan keputusan penutupan pabrik tidak ada kaitannya dengan Brexit.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Honda Akan Tutup Pabriknya di Inggris, 3.500 Pekerja Terancam PHK"